Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Puskesmas Saradan, Kabupaten Madiun, mengadakan Simulasi Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), Kamis (6/2/2025) 10.00 WIB.
Puskesmas Saradan sendiri telah mengampu sebanyak 7 desa ,dengan kondisi geografis yang berbeda beda.
Kepala Puskesmas Saradan, dr Heri Setyana menjelaskan, 7 desa itu diantaranya Desa Ngepeh, Desa Bongsopotro, Desa Sidorejo, Desa Sugihwaras, dan Desa Pajajaran.
Kemudian perbatasan dengan Bojonegoro yakni Desa Klangon, serta desa paling timur melewati wilayah Kabupaten Nganjuk yakni Desa Bandungan.
“Tentunya dari simulasi akan kami temukan kendala-kendala, sebagai bahan evaluasi, selama melayani pasien yang memanfaatkan PKG, bertepatan dengan hari ulang tahun ini,” jelas dr Heri
Menurutnya, kelompok sasaran PKG mulai dari baru bayi baru lahir sampai lanjut usia, mendapatkan pelayanan utama berupa Skrining dan Edukasi.
Baca juga: Jelang Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Dinkes Kabupaten Kediri masih Tunggu Sistem Aplikasi Resmi
“Skrining sesuai dengan kelompok usia atau siklus kehidupan tadi. Edukasinya juga sesuai dari hasil pemeriksaan sampai ke diagnosa ini,” tuturnya.
“Karena dengan pemeriksaan lengkap akhirnya nanti ditemukan deteksi dini penyakit. Bahkan bisa jadi orangnya sehat atau sakit atau bahkan sudah komplikasi,” imbuh dr Heri.
Dirinya menilai, layanan PKG ini bisa dimanfaatkan tanpa menunggu merasakan keluhan, maupun sedang sakit. Semua orang yang berulang tahun atau mungkin bayi baru lahir, bisa mendapatkannya secara gratis.
“Kalau pengobatan biasa, karena kaitannya dengan keluhan atau sakit itu. PKG bisa digunakan walaupun bukan orang sekitar Puskesmas Saradan,” pungkasnya.
Di tempat yang sama, Dokter Umum Puskesmas Saradan, dr Viky Anindya menambahkan, teknis pemeriksaan PKG mulai dari masyarakat harus mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile.
Baca juga: Pemeriksaan Kesehatan Gratis saat Ulang Tahun Mulai Februari 2025, Pastikan BPJS Kesehatan Aktif
Selanjutnya masyarakat akan mendapatkan tiket, yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan. Tujuannya agar pasien bisa langsung mendapatkan hasil pemeriksaan.
“Kalau tidak menggunakan tiket itu, pasien tidak memiliki catatan rekam medis. Kemudian setelah pasien memiliki tiket tersebut, akan ditempatkan di ruang-ruang sesuai usianya,” terangnya.
Ia menambahkan, pemeriksaan yang dilakukan adalah dari ujung kepala sampai ujung kaki. Baik dari mata, telinga, mulut, status gizi, tinggi badan, berat badan, tekanan darah, organ dalam, organ vital dan lain sebagainya.