Untuk pelantikan Gubernur Jawa Barat nanti, Dedi Mulyadi bahkan akan menjahit bajunya sendiri.
"Bajunya jahit sendiri, saya enggak minta, dan enggak usah diganti," katanya.
Demul meminta anggaran baju dinas untuk Gubernur Jawa Barat dihapus.
"Hapus, masukin jadi belanja infrastruktur. Sepatu hapus. Saya sudah banyak sepatu," kata Demul.
Dedi Mulyadi meminta pegawai ASN membeli seragam, baik untuk dinas maupun acara, menggunakan uang pribadi.
"Seragam ini, seragam itu, hapus dulu, beli baju sendiri. Atau kalaupun harus seragam bikin kaos Rp100 ribu, masak enggak punya kalau kegiatan," katanya.
Baca juga: Sopir Travel Tahan Sagala Babak Belur Dikeroyok, Dituduh Culik Anak Padahal Cuma Bantu Tagih Utang
Ia menganalogikan ASN yang selalu siap untuk membayar iuran seragam anak dan membelikan laptop untuk anak.
Sedangkan para ASN justru menunggu APBD untuk memenuhi kebutuhannya.
"Logikanya, kita bisa iuran untuk anak kita beli seragam di sekolah, masak bapaknya olahraga, seragamnya harus dianggarkan?"
"Pegawai problemnya selalu itu, dia punya dari meja kerjanya, tapi meja kerjanya pecah, belum ada APBD buat ganti kaca, belum diganti tuh kaca," papar Dedi.
Bukan hanya pakaian dinas, Dedi juga meminta anggaran perjalanan luar negeri dan dalam negeri untuk dihapus.
"Perjalanan luar negeri hapus. Ngapain? Ngomong bahasa Inggris juga enggak bisa saya," tegasnya.
"Perjalanan dalam negerinya dikurangi, sesuai dengan inpres, potong 50 persen," tambah Dedi Mulyadi.
Selanjutnya, Dedi juga meminta agar anggaran untuk seremonial berbagai acara Gubernur Jabar nantinya dikurangi secara maksimal.
Pun dengan acara peresmian Gubernur Jabar, Dedi meminta agar para pegawainya tidak perlu datang di satu tempat misalnya di hotel.