Warga Desa Parengan, Suwandi, mengatakan, jalan rusak ini merupakan akses utama warga saat berangkat maupun pulang kerja, terutama dilewati anak sekolah setiap hari.
Dirinya berharap pemerintah daerah dapat memprioritaskan perbaikan jalan di kampungnya tersebut.
"Harapan kami, ini jalan desa masuk wewenang Pemkab Mojokerto bisa segera diperbaiki," tandasnya.
Baca juga: 9 Jam Diblokade, Warga 3 Kabupaten Tak Bisa Jalan Imbas 1 Keluarga Tuntut Denda Rp 2 M ke Oknum TNI
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin, mengungkapkan, jalan di Desa Parengan sudah masuk ke usulan rencana perbaikan jalan.
"Sudah masuk usulan di tahun 2025, karena anggaran berkurang tidak masuk tahun ini. Tentunya akan kita usulkan lagi untuk prioritas tahun 2026," bebernya.
Menurut dia, perbaikan jalan rusak di Desa Parengan sudah diusulkan, namun karena adanya pengurangan anggaran, sehingga bakal masuk di tahun 2026.
"Sudah kita usulkan tapi anggaran kan banyak berkurang. Tahun 2024 sudah dikerjakan hampir satu kilometer, itu jalan kabupaten ruas Lakardowo-Parengan," ucap Rinaldi.
Ia menyebut, prioritas perbaikan jalan meliputi beberapa aspek, pertimbangan melalui usulan dari Musrencam, kondisi eksisting, kebutuhan anggaran, tingkat kesulitan medan, kondusivitas wilayah, jumlah penduduk, dan akses wisata atau ekonomi, dan lainnya.
"Tolok ukurnya bukan hanya kondisi yang parah, masih banyak indikator lainnya. Sebenarnya masuk prioritas sudah kita usulkan di 2025, tapi karena keterbatasan anggaran belum bisa diakomodir," pungkasnya.
Sementara itu, di Bondowoso, kejadian serupa juga berlangsung.
Bahkan, warga yang kelewat kesal mengutarakan kekecewaannya kepada para pejabat terpilih.
Warga di Dusun Gayam dan Dusun Tugu, Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel bergotong royong memperbaiki jalan rusak.
Perbaikan jalan rusak ini telah dilakukan selama dua hari terakhir.
Seluruh bahan-bahan perbaikan, seperti semen dan pasir itu didapat dari hasil swadaya masyarakat.
Per kepala keluarga menyumbang Rp 50 ribu, jika ada yang punya rezeki lebih, mereka memberi Rp 100 ribu.