Dirinya tak pernah lupa bahwa pernah mengantar orang melahirkan sekitar 11 tahun lalu. Karena jalannya sulit, dan dirinya pelan membawa kendaraan roda empat. Akhirnya, melahirkan di jalan yang kini diperbaikinya bersama warga.
"Saya pernah dulu yang ngantar malam hari, orang terkena bisul di bokongnya. Mau suntik ke bidan. Belum sampai bidan, sudah meletus dulu bisulnya. Pak Sucip itu," ceritanya diikuti tawa orang-orang mengenang kejadian itu.
Paling mengerikan, kata Herman, pernah ada acara lamaran pernikahan yang membuat kendaraan pikap besannya terbalik. Hingga sampai keluarga calon mempelai itu mengalami patah tulang.
Baca juga: Ratusan Warga Geruduk Bank Pelat Merah di Bondowoso, Kritik Analisis Kredit, Minta Copot Mantri
"Lupa saya tahunnya. Sekitar 2019an," ujarnya.
Perbaikan jalan sendiri tak dilakukan di jalan rusak sepanjang 1,5 kilometer langsung. Hanya diambil titik terparah dulu. Karena anggaran hasil swadaya hanya cukup memperbaiki untuk dua titik, yakni titik pertama sekitar 30 meter, dan 150 meter.
Selanjutnya, masyarakat masih menunggu sumbangan lagi.
Masyarakat di dua dusun itu sebenarnya bisa melintasi jalan lain lewat Desa Purnama.
Namun, karena jaraknya hingga 3 kilometer. Maka masyarakat lebih memilih jalan yang melintas melalui Desa Locare, Kecamatan Curahdami.
"Disini kalau tidak bertindak sendiri masyarakatnya. Jangankan warga kota, warga desa disini pun bisa jatuh," terangnya.
Informasi dihimpun, gotong royong perbaikan jalan yang rusak sudah dilakukan sejak dua hari lalu.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com