Korban AS, menyayangkan perilaku pria tak dikenal itu yang enggan menyerahkan uang tersebut kepada dirinya yang kala itu masih berada di depan meja kasir. Tapi malah memilih membawa kabur uang tersebut.
Padahal uang tersebut merupakan hasil gadai surat BPKB motor pribadinya untuk keperluan membiayai sekolah anak bungsunya yang masih kelas lima sekolah dasar.
"Ini saya lagi libur sudah 1 bulan tidak ada PO tidak ada pemasukan tabungan habis jadi gadai BPKB motor buat biaya anak sekolah," kata pria yang kesehariannya bekerja sebagai karyawan pabrik produksi cat.
Mengenai upaya pelaporan kepada pihak kepolisian. Korban AS mengaku ingin menempuh jalur tersebut, setelah dirinya memperoleh data rekaman CCTV dari pihak perbankan yang sedang diurusnya selama beberapa hari ke depan.
"Nunggu foto jelasnya dari depan ATM. Saya tadi sudah buat laporan ke kantor (perbankan) minta rekaman CCTV disuruh nunggu 4 hari," ungkapnya.
Namun, ia mengaku tetap terbuka dengan kemungkinan itikad baik dari si terduga pelaku agar dapat segera mengembalikan uang tersebut kepadanya.
"Iya (terbuka kalau si terduga pelaku mengembalikan uang)," pungkasnya.