"Kami minta Ibu turun (jabatan) atau ganti kepala sekolah," kata J.
Kompas.com telah berupaya menghubungi sang kepala sekolah, namun hingga kini nomor yang bersangkutan tidak bisa dihubungi.
Dalam aksinya, pelajar juga membentangkan spanduk bertuliskan, "minta prestasi tapi tidak difasilitasi".
Kritik tajam juga dibubuhkan pelajar lewat dua spanduk besar yang mereka pasang di tembok sekolah.
Dua spanduk tersebut masing-masing bertuliskan, "transparansi atau mundur" dan "minta dipilih, minta didengar, sudah terpilih enggak mau mendengar #antikritik".
Atas berbagai masalah ini, para pelajar menuntut agar kepala sekolah mundur dari jabatannya.
J menyatakan, desakan ini sedang dipertimbangkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bekasi, yang turun langsung untuk mendengar aspirasi para pelajar.
"Kami minta Ibu turun (jabatan) atau ganti kepala sekolah," tegas J.
Terkait aksi demonstrasi yang dilakukan para siswa, akun OSIS MAN 2 Kota Bekasi mengurai rangkuman.
Bahwa ada enam poin alasan para siswa menggelar demo hari ini, di antaranya:
- Ketiadaan transparansi dana. Perencanaan anggaran yang menyeleweng, walu murid siswa/i kerap dituntut membayar sejumlah uang lagi untuk kegiatan
- Fasilitas yang tidak memadai. Ketiadaan dan rusaknya fasilitas penunjang KBM seperti: proyektor, meja-kursi dan kelas/lab yang tidak disegerakan perbaikan
- Ketidakadilan kegiatan. Ekstrakurikuler dan pengajuan perlombaan siswa/i kesulitan beraktivitas dalam mengembangkan minat ataupun bakat
- Kecurigaan penyelewengan jabatan. Kebijakan pemimpin yang otoriter sehingga lembaga lainnya serasa tak berdaya di bawah kekuasaannya
- Efisiensi anggaran. Banyak kegiatan atau jadwal tahunan yang dipangkas menyebabkan disorientasi. Efisiensi ini menghemat pengeluaran, sehingga pendanaan dapat dipindahkan ke lainnya
- Hak siswa/i kelas XII seperti kelulusan dan buku tahunan yang seakan tidak diprioritaskan padahal dalam hitungan bulan kami akan selesai
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com