TRIBUNJATIM.COM - Unjuk rasa digelar sebanyak 850 pelajar Madrasah Aliyah Negeri di Kota Bekasi pada Senin (17/2/2025).
Mereka menggelar aksi damai di tengah apel upacara di halaman sekolah karena kecewa dengan kepemimpinan kepala sekolah mereka.
Seorang pelajar berinisial J mengungkapkan, ratusan pelajar akhirnya terpaksa berunjuk rasa.
Baca juga: Ketua PGRI Minta Perlindungan ke Dedi Mulyadi Atas Konflik Dana PIP, Ungkap Soal Jatah 30 Persen
Saking kecewanya, aksi unjuk rasa dilakukan para pelajar ketika kepala sekolah sedang menyampaikan amanat upacara.
"Itu aksinya ketika kepala sekolah sedang menyampaikan amanatnya," kata seorang pelajar berinisial J saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin.
Saat kepala sekolah menyampaikan amanat, sejumlah pelajar langsung membentangkan spanduk di tengah kerumunan massa aksi.
Terlihat Kepala MAN 2 Kota Bekasi, Nina Indriana, beberapa kali berusaha berbicara di depan siswa.
Namun ucapan Nina tak dihiraukan muridnya, justru membuat suasana makin kacau.
Dua spanduk berukuran besar juga mereka pasang di tembok bangunan sekolah, tepat di belakang podium tempat kepala sekolah menyampaikan amanat upacara.
Spanduk tersebut berisi kritik pelajar terhadap kepemimpinan kepala sekolah.
Salah satunya bertuliskan, "ekskul mati, uang mati, ini sekolah atau dana pribadi?".
Ungkapan dalam spanduk ini mengritik kebijakan kepala sekolah yang dianggap kurang peduli terhadap kegiatan ekstrakurikuler.
Pasalnya, menurut para pelajar, kepala sekolah berencana membekukan salah satu ekstrakurikuler.
Selain itu, sekolah juga disebut tak menggaji pembina ekstrakurikuler.
Salah satu kebijakan yang membuat pelajar kecewa karena kepala sekolah diduga tak pernah memberi upah bulanan kepada pembina ekstrakulikuler.