Mereka berharap agar lebih banyak karya seni yang dapat dinikmati secara bebas tanpa ada tekanan.
"Seni itu bersifat bebas dan terbuka, ia tidak boleh dikontrol dari dominasi kekuasaan," kata pihak label.
Dalam konteks ini, band Sukatani sebagai entitas grup musik adalah instrumen yang mengingatkan pentingnya suara-suara tersebut disalurkan melalui sulur-sulur seni populer yang diamplifikasikan dalam ranah akar rumput.
Label meminta warganet untuk tidak menyebarkan cuplikan video atau foto tanpa topeng personel Sukatani di media sosial, meskipun mereka telah melepaskan topengnya dalam video klarifikasi.
Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi tekanan batin yang telah mereka alami.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengungkapkan rencana menawari Band Sukatani jadi Duta Polisi.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan tawaran kepada band Sukatani untuk menjadi duta perbaikan bagi Korps Bhayangkara.
Grup musik punk rock asal Purbalingga, Jawa Tengah ini pun dipersilakan terus memberi kritik bagi Polri.
Listyo Sigit menegaskan bahwa Polri tidak antikritik dan terus berbenah usai lagu 'Bayar Bayar Bayar' milik band Sukatani menjadi topik hangat belakangan ini.
Untuk itu ia kemudian menawarkan kepada band Sukatani untuk menjadi duta untuk Polri.
"Kalau band Sukatani berkenan, akan kami jadikan juri atau band duta untuk Polri untuk terus membangun kritik demi koreksi dan perbaikan terhadap institusi dan konsep evaluasi evaluasi berkelanjutan terhadap perilaku oknum Polri yang menyimpang," kata Sigit dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Wartakotalive.com, Senin (24/2/2025).
Ia menekankan pentingnya menjadikan Polri sebagai institusi yang adaptif dan modern, yang terbuka terhadap kritik sebagai bentuk kepedulian masyarakat.
Karena Listyo Sigit menilai, adanya kritik justru merupakan bentuk kecintaan Sukatani terhadap Polri.
"Ini bagian dari komitmen kami terus berbenah menjadi organisasi yang bisa betul-betul adaptif menerima koremsi, untuk bisa menjadi organisasi modern yang terus melakukan perubahan," jelasnya.
Sementara itu, Divisi Propam Polri disebut telah memeriksa enam personel Ditreskrimsiber Polda Jateng yang diduga terlibat dalam proses klarifikasi band Sukatani.