Sementara itu menurut Yuli, selaki Koordinator Paguyuban Becak Bermotor Jombang menyayangkan terjadinya praktik korupsi yang terjadi di Kabupaten Jombang.
"Pasti kami sangat menyayangkan. Uang rakyat itu harusnya kembali ke rakyat bukan malah di korupsi. Kejahatan korupsi itu bisa terjadi karena ada kesempatan," imbuhnya.
Aksi unjuk rasa inisial sejatinya sudah dilakukan beberapa kali dengan tuntutan yang sama. Yakni demo badut yang biasanya menghibur masyarakat dan malah unjuk rasa di depan Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Jombang pada Selasa (17/9/2024).
Demo di depan kantor DPMPD Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMPD) yang lokasinya berada di Jalan Pattimura, Jombang, aktivis anti korupsi di Jombang sebut banyak korupsi di lingkup desa.
Aksi unjuk rasa yang digelar pada Senin (9/12/2024) menyebut banyak korupsi di tingkat Desa terutama sejumlah proyek di desa yang tidak beres.
Unjuk rasa kali ini digelar di sekitar Tugu Ringin Contong, Jombang, pada Senin (23/12/2024). Mulai pukul 08.00 WIB ratusan massa yang didominasi ibu-ibu dan bapak-bapak ini turun ke jalan sembari membawa spanduk protes minta korupsi berbentuk pungutan liar (pungli) diberantas.