TRIBUNJATIM.COM - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon menampung keluhan dari pihak tour and travel terkait larangan Gubernur Jabar.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi seperti diketahui memberikan kebijakan baru untuk sekolah menghapuskan kegiatan Study Tour.
Dampaknya, larangan tersebut dirasa merugikan pihak penyelenggara tour dan travel.
Larangan kegiatan studi tour di oleh Gubernur Jawa Bara Dedi Mulyadi membuat pelaku wisata di Cirebon, khususnya tour and travel, merasa terpukul.
Kondisi ini menjadi perhatian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon yang mengajak para pelaku usaha untuk berbenah.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menyebut kebijakan tersebut ibarat musibah bagi pelaku usaha pariwisata.
Namun, menurutnya, larangan itu juga membuka peluang evaluasi dan pengembangan potensi wisata lokal.
"Ya, bagi para pelaku tour and travel di Cirebon khususnya merupakan sebuah tsunami atau musibah ya (dengan adanya Inpres Nomor 1 Presiden dan imbauan Gubernur soal larangan studi tour) itu."
"Tapi kan di balik itu ada banyak peluang yang justru kita bisa evaluasi, bagian juga dari potensi," ujar Agus saat diwawancarai di kantornya, Selasa (4/3/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari TribunJabar.ID, Rabu (5/3/2025).
Baca juga: Keluh Kesah Pengusaha Travel Usai Dedi Mulyadi Larang Study Tour, ‘Jangan Sampai Mematikan Ekonomi’
Agus mengatakan, larangan studi tour juga berdampak pada kunjungan wisata dari luar daerah.
Bahkan, sejumlah agen perjalanan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur mulai membatalkan perjalanan ke Jawa Barat.
Untuk menghadapi situasi ini, Disbudpar Kota Cirebon berencana memperkuat promosi wisata berbasis kolaborasi antarwilayah se-Cirebon Raya yang meliputi Cirebon, Kuningan, Majalengka.dan Indramayu.
"Strategi kita adalah sekarang kita tinggal ayo kita kuatkan apa yang kita punya."
"Artinya, ini momentum untuk bagaimana masing-masing kabupaten dan kota itu egosektoral kita turunkan," ucapnya.
Baca juga: Study Tour ke Bali, SMAN 1 Cianjur Akhirnya Susul SMAN 6 Depok, Dedi Mulyadi: Kami Sungguh Membenahi
Agus juga menyoroti pentingnya standardisasi perusahaan tour and travel guna meningkatkan kualitas dan keamanan layanan.