Semula para pelaku yang berada di dua lokasi pabrik pengemasan tersebut, cuma memanipulasi merek minyak goreng yang lebih populer di pasaran.
Namun, karena melihat pangsa pasar penjualan minyak goreng berlabel 'Minyakita' lebih prestisius ketimbang, label minyak goreng yang kerap muncul di media massa dan televisi, tak pelak para pelaku memilih memproduksi minyak goreng palsu berlabel 'Minyakita'.
Nah, kasus tersebut masih dilakukan pengembangan penyelidikan lanjutan oleh penyidik, untuk menemukan lokasi lain dari gudang penyimpanan minyak goreng berlabel 'Minyakita' palsu.
"Lokasi di Surabaya 1 tahun operasi. Mereka awalnya produksi minyak goreng tetapi merek lain, karena melihat peluang bisnis lebih menguntungkan karena konsumen memilih Minyakita. Makanya dia kemas Minyakita," ujar Irwan, menambahkan