Ia memustukan kabur dari rumah karena sudah merasa tak tahan dengan sikap orangtuanya.
"Saya juga melarikan diri atas kesadaranku sendiri dan keinginan saya yang telah saya tahan selama bertahun-tahun," ucap Fidya Kamalinda.
"Saya tidak merasa tertekan. Saya berbicara tentang hal ini karena foto saya sudah beredar,"
"Saya juga bicara seperti ini, karena saya hanya berdua dengan suami kami tidak punya siapa-siapa. Tidak ada yang membela, kami hanya berdiri bersama sejak awal," imbuhnya.
Fidya Kamalinda menyebut hampir setiap hari ia keluar dari rumah untuk mengantar dan menjemput anaknya ke sekolah, ia menyebut jika dirinya memang tertekan tentunya dia bisa dengan mudah melarikan diri.
"Jika saya benar seperti apa yang mereka bilang saya mendapat tekanan ada orang di samping saya, nyatanya tidak ada seorang pun di sini," ujar Fidya Kamalinda.
"Jika saya memang tertekan, selama 10 tahun saya bisa melarikan diri kapan saja. Setiap hari saya keluar antar menjemput anak, tapi apa buktinya?," imbuhnya.
Fidya Kamalinda menyebut 10 tahun hidup bersama Y dan anaknya, dirinya merasa sangat bahagia.
"Karena saya merasa nyaman. Saya merasa seperti punya rumah. Saya punya keluarga di sini," kata Fidya Kamalinda.
Fidya Kamalinda lalu meminta orangtuanya untuk berhenti menyalahkan suaminya, atas keputusannya untuk kabur dari rumah.
"Saya merasa kasihan pada suami, karena saya dia jadi seperti ini, jadi tolong jangan repot-repot tidak membawanya kemana-mana lagi. Karena inilah saya, ada atau tanpa dia (Y) saya akan tetap keluar dari rumah, jadi saya mohon padamu tidak perlu mengarahkan opini ke tempat lain," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com
Berita Viral dan Berita Jatim lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com