Berita Viral

Sosok Suami Atlet Taekwondo yang Kabur dari Rumah, Lindungi Fidya 10 Tahun, Ternyata Petugas Damkar

Editor: Olga Mardianita
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ATLET TAEKWONDO JABAR - Fidya Kamalinda (kanan), atlet taekwondo asal Jawa Barat, dilaporkan menghilang 10 tahun. Kini terkuak dia sengaja melarikan diri dari rumah dan telah menikah dengan sosok pria bernama Yuri (tengah).

Kini Fidya pun muncul membantah bahwa dirinya korban penculikan.

Fidya merasa bahwa kabar penculikan terhadap dirinya itu adalah fitnah. Menurutnya, ia secara sadar memang keluar dari rumah.

Fidya Kamalindah mengaku bahwa tidak pernah ada penculikan seperti yang orang tuanya sebutkan.

"Terkait kasus penculikan, saya mau bilang itu adalah fitnah. Saya keluar dari rumah atas dasar keinginan saya sendiri yang sudah saya tahan lama sekali," ucap Fidya Kamalindah.

Berdasarkan cerita dari orang tuanya, Fidya Kamalindah ditepuk seseorang setelah berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan yang tidak jauh dari rumahnya.

Setelah itu, Fidya Kamalindah tunduk dan masuk ke mobil orang tersebut.

Mengenai cerita itu, Fidya Kamalindah memastikan tidak benar. Ia mengaku secara sadar masuk ke dalam mobil.

"Padahal di sini enggak ada penepukan apapun, enggak ada yang bawa ke mobil," ungkap Fidya Kamalindah.

"Saya pergi bawa barang-barang itu atas dasar keinginan saya karena saat itu usia saya sudah 21 tahun, saya merasa saya bisa memilih hidup saya sendiri," jelasnya.

Fidya mengaku bahwa keinginan untuk keluar dari rumah itu sudah terpendam sejak lama.

"Kenapa saya berani? Karena saya sudah merasa lelah selama bertahun-tahun. Saya merasa saya punya hak atas hidup saya sendiri.

Adapun, alasannya keluar dari rumah yakni karena ia mengaku sebagai korban kekerasan oleh orang tuanya.

"Kenapa saya ingin keluar dari rumah? Karena saya sudah mendapatkan kekerasan oleh Bapak saya sejak saya kecil," ucap Fidya.

Fidya mengaku kekerasan yang dialami sejak usia 5 tahun oleh ayahnya sendiri.

Baca juga: Tangis Khodijah Bantah Suami Siksa Fidya Kamalinda, Minta Atlet Taekwondo Pulang: Mama Kangen

"Kekerasan pertama yang Bapak saya lakukan waktu saya umur 5 tahun, saya pernah dijambak, ditendang, diseret oleh Bapak saya sendiri. Dan itu lanjut sampai tahun-tahun berikutnya," jelas dia.

Fidya menilai, perlakuan kekerasan tersebut ia dapatkan karena ayahnya ingin dirinya bisa mencari uang.

"Mungkin karena usaha beliau enggak maju saat itu sampai mungkin sampai sekarang. Oleh sebab itu, sejak kecil hanya mengandalkan saya yang membiayai keluarga kami," tutur Fidya.

Selama aktif menjadi atlet, kata Fidya, dia selalu mendapatkan tekanan yang luar biasa dari orang tuanya.

"Pokoknya setiap saya kalah itu saya pasti dapat tekanan fisik, verbal dari bapak saya dan bingung saat itu saya mau speak up, mau cerita ke siapa mungkin karena enggak akan mungkin ada yang percaya ya sama anak," bebernya.

Fidya juga mengaku bahwa selama ini uang hasil bertanding selalu ia berikan kepada orang tuanya.

Kendati demikian, ia tidak pernah menikmati secara penuh hasil perjuangannya tersebut bahkan untuk berkuliah.

Akhirnya, Fidya Kamalindah berkuliah menggunakan uang yang ia dapatkan dari hasil berjualan.

"Saya kuliah pakai biaya saya, pakai uang saya sendiri. Itu juga hasil saya jualan online bukan dari pertandingan karena uang pertandingan diambil semua sama beliau," ungkap dia.

Fidya juga bercerita bahwa orang tuanya kerap membawa dia ke dukun ketika hendak bertanding.

"Dijampi-jampi, diminta air doa, mandi bunga, dan itu dilakukan setiap saya mau bertanding," ujar Fidya. 

Fidya Ngaku Suami Dikeroyok

Tak hanya dirinya yang menjadi korban, suami Fidya juga disebut mendapat perlakuan kasar dari ayahnya saat mencoba menemui mertuanya itu.

Melalui video klarifikasi yang dibuat, Fidya Kamalindah mengaku bahwa suaminya sempat dikeroyok hingga mengalami geger otak.

Fidya Kamalindah membantah dengan tegas dirinya merupakan korban penculikan.

Fidya mengatakan kala itu suaminya berinisial Y berinisiatif menemui orangtuanya, tanpa sepengetahuannya.

Namun orangtua Fidya Kamalindah malah menganiaya Y hingga terluka parah.

"Suami saya pernah datang menemui orangtua saya, dia datang sendiri tidak memberitahu saya," kata Fidya Kamalindah

"Orang tua saya malah bawa pasukan, suami saya dipukul sampai gegar otak," imbuhnya.

Fidya Kamalindah mengaku dirinya hanya ingin diterima oleh orangtuanya.

Wanita yang kini berusia 30 tahun itu juga membantah suaminya meminta sejumlah uang kepada orangtuanya, Hindarto (59) dan Khodijah (50).

Diketahui setelah kabur dari rumah di tahun 2015, Fidya Kamalinda dan Y menikah di bawah tangan.

Fidya Kamalinda dan Y kemudian dikaruniai seorang anak.

"Untuk tebusan Rp 50 juta tidak ada itu adalah fitnah. Tolong jangan seperti itu," ucap Fidya Kamalinda.

"Kasihan orang yang difitnah, beh sudah berhenti," imbuhnya.

Fidya Kamalindah meminta kedua orangtuanya untuk introspeksi diri dan berhenti menyalahkan orang lain atas keputusan sang putri untuk kabur dari rumah.

"Tolong berhenti. Mari kita introspeksi bersama," kata Fidya Kamalindah.

"Membuat berita buatan sendiri yang tidak sesuai kenyataan, apakah tidak lelah?" imbuhnya.

Ia juga saat ini ingin focus dengan kebahagiaan anaknya.

"Kita telah mencoba segala cara untuk menjadi baik. Saya hanya ingin diterima, saya sudah tumbuh dewasa. Sekarang, umur saya 30 tahun," ujar Fidya Kamalindah.

"Jika kamu ingin mengatakan saya tidak patuh tidak apa-apa, tapi jangan menyalahkan orang lain,"

"Sekarang, saya hanya berusaha membuat anak saya bahagia. Saya tidak punya pikiran untuk nanti anak saya besar harus membiayai saya, saya tidak demikian. Karena saya tahu sakitnya,"

"Saya mohon padamu jangan ganggu lagi. Karena anak saya sudah sekolah, dan saya tidak menginginkan terpukul mentalnya karena ini, tolong"

"Saya ingin anak saya bahagia, enggak kayak saya," imbuhnya.

Ayah Fidya Bantah Penyiksaan

Sementara itu, orang tua Fidya tampak kecewa mengetahui putrinya muncul mengungkap fakta mengejutkan setelah menghilang selama 10 tahun.

Fidya Kamalinda yang kini telah berusia 30 tahun itu mengaku kabur dari rumah lantaran mendapat penyiksaan dari ayahnya sejak kecil.

Mendenger hal itu, Hindarto tampak menahan amarahnya sampai istighfar dituduh menyiksa putrinya sendiri.
 
Diakui Hindarto, semua hal yang ia lakukan kepada Fidya bertujuan untuk mendidik sang putri.

"Mungkin umpama benar pun, kan didik anak. Enggak sampai sesadis itu. Astaghfirullah, hanya mendidik," ujar Hindarto, dilansir dari tayangan TVOne news, Jumat (14/3/2025).

Namun saat dituding menyiksa putrinya sejak kecil, Hindarto membantahnya dengan tegas.

Diungkap Hindarto, ia sangat sayang kepada Fidya sejak kecil.

"Kita sebagai orang tua, orang tua mana yang enggak sayang anaknya. Penjelasan tadi kan (katanya) umur 5 tahun, saya baru punya anak satu. Lagi sayang-sayangnya. Bahkan mamanya sampai iri karena (saya) sayang ke anak," tegas Hindarto.

Lebih lanjut, Hindarto juga mengurai fakta versinya saat dituduh sering memukuli Fidya saat Fidya kalah bertanding.

Hindarto yang merupakan mantan atlet mengaku hanya ingin mengajari putrinya.

"Seandainya kalah, kebetulan kami pernah jadi atlet, jadi tahu cara bertanding, kekurangannya apa dikasih tahu tekniknya harus begini. Sebetulnya enggak ada sama sekali, orang sayang sama anak kok," akui Hindarto.

Namun saat diminta tanggapan soal keseluruhan klarifikasi Fidya yang mengaku kabur dari rumah, Hindarto gelagapan.
 
Hindarto mengaku ingin membawa kasus tersebut ke jalur hukum bahkan sampai ke pengadilan.

"Kalau tanggapan kami ya boleh dibilang, mungkin saya enggak bisa ngasih jawaban sekarang kecuali ditempat tertentu. Mudah-mudahan dengan dikasih pertolongan, kesempatan untuk tayangan, mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan ada berkelanjutan ada bantuan dari polisi aparat negara, kita ada acara persidangan. Mungkin kami juga mempunyai sedikit bukti berupa cukup otentik bahkan tertulis," ungkap Hindarto.

Disisi lain, ibunda Fidya, Khodijah tak kuasa membendung tangisnya berharap putrinya kembali ke pangkuannya.

Khodijah menyayangkan pernyataan Fidya yang mengaku disiksa ayahnya.

"Bisa ditanyakan teman-temannya, soalnya setiap latihan bapaknya yang anter, tidak sesuai dengan apa yang dibicarakan (Fidya)," ujar Khodijah.

Perihal isu orang tua tak menerima anak Fidya, Khodijah membantahnya dengan tegas.

Khodijah mengaku justru senang jika tahu Fidya sudah punya anak.

"Kalau punya anak pasti diterima. Saya enggak tahu dia punya anak atau belum, kalau memang punya anak alhamdulillah kita terima aja," imbuh Khodijah.

Karenanya, Khodijah kini berharap Fidya bisa pulang ke rumah dan kembali rukun dengan orang tua.

Khodijah menduga jika putrinya itu sedang berada di bawah tekanan.

"Saya harap kakak pulang ya kak, mama udah kangen, udah rindu. Apapun kakak yang bicarakan, mama tidak akan bicarakan apa-apa. Mama lebih tahu bahwa kakak ada tekanan. Mama tahu persis siapa anak siapa. Saya tahu persis, cuma itu yang saya bisa sampaikan, kakak pulang ya kak," pinta Khodijah.

Diketahui, Fidya Kamalinda memulai kariernya di dunia olahraga bela diri sejak usia dini. 

Bakat luar biasanya terlihat sejak awal, yang membawanya meraih berbagai prestasi di tingkat lokal maupun nasional.
 
Fidya pernah menyumbangkan medali bagi Jawa Barat di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).

Putri sulung Hindarto dan Khodijah ini juga  meraih medali emas di Indonesia Open.

Keberhasilannya mengukir prestasi sejak muda menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam meniti karier sebagai atlet profesional.


----- 

Artikel ini telah tayang di tribunsumsel.com

Berita Jatim dan berita viral lainnya.

Berita Terkini