Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo
TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Berkah Ramadan masih dirasakan bagi sebagian besar pegiat UMKM di Kabupaten Jombang. Salah satunya dirasakan oleh Hafidz Muzakki (28) produsen keripik tempe yang kebanjiran pesanan.
Pria asal Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang ini mengatakan, pesanan keripik tempe produksinya banyak diminati di bulan Ramadan, terlebih menjelang hari raya idul Fitri 1446 Hijriyah.
Keripik tempe khas Jombang yang ia produksi di rumahnya ini setiap harinya selalu laris dan tak pernah sepi pesanan selama awal ramadan hingga mendekati lebaran.
"Alhamdulillah pesanan meningkat 3-4 kali lipat kalau dibandingkan hari biasa. Banyak pembeli yang pesan, keripik tempenya mau dibuat oleh-oleh mudik ke kampung halaman," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (18/3/2025).
Keripik Tempe HH produksi Hafidz ini sejatinya sudah ia rintis sejak tahun 2019 silam. Memang, keripik tempe menjadi salah satu jajanan sederhana yang kerap dijadikan teman perjalanan mudik, maupun hiasan di meja lebaran.
Baca juga: Kue Kembang Goyang, Jajanan Lawas yang Selalu Eksis di Meja Lebaran Warga Jombang
Kemasannya yang sederhana dan rasa kriuknya seolah menjadi syarat wajib jajanan yang menemani mudik maupun saat lebaran. Ramadan penuh berkah memang nyata adanya, pundi-pundi rupiah Hafidz semakin tebal saat Ramadan tiba.
Pesanan keripik tempe setiap harinya tak pernah berhenti. Dalam sehari, selalu ada 5-6 pesanan keripik.
Untuk produksi, Hafidz menyebut bahwa mereka bisa memproduksi sekitar 6 kilogram keripik tempe per hari sepanjang bulan Ramadan.
Hal tersebut ia lakukan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat, apalagi menjelang lebaran. Padahal jika hari normal, ia hanya memproduksi 2-3 kali saja dalam sehari atau 3-4 kilogram dalam sehari.
"Biasanya kami hanya memproduksi 2 hingga 3 kali dalam seminggu, tetapi saat Ramadan ini, kami harus memproduksi setiap hari untuk memenuhi pesanan yang datang, terutama untuk oleh-oleh mudik," ujarnya.
Keripik tempe HH yang diproduksi Hafidz ini menawarkan tiga varian rasa, original, barbeque, dan yang paling diminati adalah rasa pedas daun jeruk.
Varian rasa pedas daun jeruk menjadi yang paling laris karena memiliki cita rasa pedas yang khas, serta aroma daun jeruk yang menggoda. Produk ini tidak hanya digemari oleh warga lokal, tetapi juga oleh para perantau yang membawa oleh-oleh khas Jombang.
Harganya pun cukup terjangkau, dengan kemasan mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 30.000. Selain itu, keripik tempe ini juga bisa dibeli dalam bentuk kilogram dengan harga Rp 70.000.
"Bisa jadi oleh-oleh khas Jombang yang dibawa pulang ke kampung halaman," ungkapnya.