2. Menghadiri shalat Isya dan Subuh Berjamaah
Sebagaimana dinukil oleh Imam Asy-Syafi’i dalam Al-Umm dari sekelompok ulama Madinah dan dinukil pula sampai pada Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma disebutkan,
أَنَّ إِحْيَاءَهَا يَحْصُلُ بِأَنْ يُصَلِّيَ العِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ وَ يَعْزِمُ عَلَى أَنْ يُصَلِّيَ الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ
“Menghidupkan malam Lailatul Qadar itu bisa dengan melaksanakan shalat Isya’ berjamaah dan bertekad untuk melaksanakan shalat Shubuh secara berjamaah.”
Baca juga: Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar, Dianjurkan Beriktikaf di Masjid hingga Memperbanyak Zikir dan Doa
Baca juga: 10 Ucapan Malam Lailatul Qadar Penuh Makna untuk Ajakan Ibadah di 10 Hari Terakhir Ramadan 2025
3. Melakukan shalat malam pada malam Lailatul Qadar
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari Nomor 1901)
4. Mengamalkan doa pada malam Lailatul Qadar
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“Jika saja ada suatu hari yang aku tahu bahwa malam tersebut adalah lailatul qadar, lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Jawab Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Berdoalah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU’ANNI (artinya: Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf—menghapus kesalahan–, karenanya maafkanlah aku—hapuslah dosa-dosaku–).” (HR Tirmidzi Nomor 3513 dan Ibnu Majah Nomor 3850. Abu ‘Isa At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan sahih. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Dengan menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan ibadah, umat Islam dapat meraih keberkahan malam tersebut, serta mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT.
Keutamaan malam ini adalah kesempatan emas bagi setiap muslim untuk memperbaiki diri, memperbanyak amal ibadah, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
Karena itu, mari sama-sama kita hidupkan terus malam-malam Ramadhan 1446 Hijriah ini, terutama di fase sepuluh hari terakhir, dengan harapan kita sempat beribadah kepada Allah Swt di malam Lailatul Qadar.
Artikel ini telah tayang di Prohaba.co
Berita tentang Ramadan 2025 lainnya