Belum sempat menghubungi rekannya, Ida justru mengaku ada anggota polisi yang menyerangnya dari belakang.
Polisi tersebut melakukan penyerangan dengan memiting, memelintir lengan tangan, hingga merampas ponsel Ida Farida.
"Saya seakan diperlakukan seperti maling ayam," jelas Ida Farida dalam lanjutan unggahan videonya.
Selanjutnya, Ida berharap keadilan kepada Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa, Presiden Prabowo Subianto, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Saya mohon, Pak Kapolres Bekasi, Pak Prabowo, Pak Gubernur Dedi Mulyadi, tolong saya, tolong tegakkan keadilan. Jangan sampai ada perempuan yang diperlakukan seperti ini," ucapnya sembari bersedih.
Sementara itu, peristiwa terkait oknum polisi lainnya juga pernah terjadi di Sumatera Utara.
2 oknum polisi peras kepala sekolah hingga raup Rp 4,7 miliar.
Mereka melakukan aksinya, hingga bisa memeras 12 kepala sekolah di Sumatera Utara.
Mendengar hal ini, Wakil Ketua Komisi III DPR Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni meminta Polri untuk menindak tegas.
Ia meminta agar segera memecat dan menjatuhkan hukuman pidana terhadap 2 oknum polisi pelaku pemerasan terhadap 12 kepala sekolah di Sumatera Utara.
Baca juga: Akhir Kasus Oknum Polisi yang Serempet Mobil Advokat di Tuban, Wahabi Siap Hapus Video Viral
Ada pun total pungutan 2 oknum polisi tersebut mencapai Rp 4,7 miliar.
“Oknum pemeras ini sudah terlalu sering kita dengar aksi-aksinya dan merekalah yang bikin citra kepolisian buruk. Karenanya saya minta selain dipecat, pelaku juga dijatuhi hukuman pidana," kata dia dalam keterangannya Rabu (19/3/2025).
Selain itu, Sahroni meminta polisi turut melacak aliran uang hasil pemerasan tersebut.
"Terus, lacak juga itu uangnya mengalir ke mana, karena tidak mungkin mereka hanya beraksi berdua. Tentu ada setoran ke atasnya lagi,” ucapnya.
Sebab Sahroni menduga, uang miliaran rupiah tersebut tidak hanya dinikmati kedua oknum polisi tersebut saja.