Berita Viral

Nasib Preman Ngamuk Dikasih Rp20 Ribu saat Minta THR ke Satpam Pabrik, Kini Ditangkap usai Kabur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PREMAN MINTA THR - Tangkapan layar video viral preman Cikiwul bernama Suhada ngamuk dikasih cuma Rp20 ribu saat minta THR ke pabrik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. Suhada telah ditangkap pada Kamis (20/3/2025).

TRIBUNJATIM.COM - Aksi preman ngamuk dikasih Rp20 ribu saat minta THR ke pabrik viral di media sosial.

Bahkan dirinya memaksa ingin bertemu dengan pemilik perusahaan karena tak terima dengan nominal uang yang diberikan kepadanya.

Si preman tersebut mengaku jagoan di Cikiwul.

Adapun insiden ini terjadi di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat. 

Sosok preman ngaku jagoan Cikiwul tersebut diketahui bernama Suhada alias Mang Ada.

Ia dikabarkan kabur setelah diburu polisi atas perbuatannya tersebut.

Baca juga: Sosok Suhada, Preman Ngamuk ke Satpam Gegara Diberi THR Rp20 Ribu, Ancam Tutup Akses Jalan Pabrik

Polisi juga membongkar kedok Suhada yang mengaku anggota LSM.

Suhada bukanlah anggota LSM melainkan preman.

Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi mengatakan, Suhada merupakan warga Bantargebang.

"Nama yang badan besar itu Suhada, warga Bantargebang," kata Sukadi saat dikonfirmasi Kamis (20/3/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

Namun Sukadi menjelaskan, pihaknya hingga kini belum dapat menemui Suhada karena yang bersangkutan melarikan diri.

"Suhada itu kabur ke Gunung Putri. Preman saja dia, preman berkedok Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)," jelasnya.

PREMAN CIKIWUL - Viral video preman Jagoan Cikiwul yang minta jatah THR Lebaran 2025 ke salah satu pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat dan mengancam akan menutup akses jalan pabrik tersebut. (Tangkap layar Twitter/Pai_C1)

Suhada sebelumnya dikecam lantaran marah setelah minta THR ke perusahaan dan dikasih Rp 20 ribu.

Setelah marah, Suhada dan rekannya meminta petugas keamanan atau satpam perusahaan untuk mengarahkan menemui pimpinan.

Sukadi menyampaikan peristiwa tersebut terjadi pada Senin (17/3/2025) sekita pukul 11.00 WIB.

Polisi sudah mendatangi lokasi kejadian untuk menggali data.

"Kami sudah lakukan pengecekan ke lokasi dan berupaya menggali keterangan pihak terlibat," ucapnya.

Namun Sukadi menegaskan untuk pihak kelompok ormas yang rupanya warga Bantargebang itu belum dapat ditemui.

Terkhusus satu orang yang saat kejadian berupaya meminta bertemu kepada pimpinan perusahaan.

"Semalam sudah dilakukan mediasi, yang berempat enggak ketemu, terus tadi unit reskrim datang ke TKP untuk dilakukan pengecekan, tapi yang bersangkutan masih dicari keberadannya untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Sementara Sukadi belum dapat memutuskan apakah kelompok ormas yang meminta THR itu termasuk unsur pidana atau tidak.

Dikarenakan perlunya klarifikasi dari kedua belah pihak yang terlibat.

Baca juga: Preman Tak Puas Dapat THR Rp20 Ribu dari Satpam, Ngamuk Minta Ketemu Pimpinan: Enggak Menghargai

"Sekarang klarifikasi dulu minta keterangan, ada unsur pidana atau tidak, kalau ada kami tindaklanjuti penegakkan hukum," pungkasnya.

Suhada mengancam akan menutup akses jalan salah satu pabrik plastik di Jalan Tali Kolot, Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

Ancaman itu dilontarkan Suhada setelah dirinya diberi Rp 20.000 ketika meminta THR Lebaran ketika mendatangi perusahaan plastik pada Senin (17/3/2025), sekitar pukul 11.00 WIB.

Aksi Suhada itu terekam dalam sebuah video berdurasi 2 menit 59 detik yang diunggah pengguna Instagram, @infobekasi.

Awalnya, Suhada yang mengenakan rompi hitam dan kaus berwarna merah marun geram setelah sang sekuriti pabrik memberikannya uang THR Rp 20.000.

Suhada yang tak puas dengan nominal pemberian sekuriti akhirnya memaksa ingin bertemu pemilik perusahaan.

"Gue enggak mau itu duit lu, gue mau pimpinan lu, sini," kata Suhada kepada sang sekuriti, dikutip dari Instagram @Infobekasi, Kamis (20/3/2025).

"Jangan gitu Pak, hargai saya, saya kerja di sini, Pak," ujar sekuriti.

Baca juga: Palak Sopir Truk, Preman Dihukum Nyanyi Glory Glory Man United Sambil Angkat Kursi: Gak Hapal Pak

"Kalau lu kerja di sini, sampaikan, ini amanah lho," kata Suhada.

"Sudah saya sampaikan, amanah, Pak," jawab sekuriti.

Tak puas dengan jawaban tersebut, Suhada kemudian mencoba mengintimidasi sekuriti dengan mengaku sebagai jagoan di Cikiwul.

Suhada megancam akan menutup akses jalan depan perusahaan apabila tak bisa bertemu dengan pemilik pabrik.

"Lu makan, b***k di sini, lu enggak menghargain gue, lu. Kalau lu pengen tahu, gue jagoan yang megang Cikiwul. Massa gue banyak di sini. Kalau gue tutup jalan depan, bisa bergerak?" ujar Suhada.

Kepada sang sekuriti, Suhada mengaku terpaksa "turun gunung" setelah anak buahnya berungkali gagal menemui pemilik perusahaan.

Namun, ketika turun langsung, dirinya merasakan nasib yang sama dengan anak buahnya, yakni sama-sama tidak dihargai oleh perusahaan.

"Gua selama ini enggak pernah turun, yang turun selama ini anak buah gua, sekarang gua turun pengin tahu bukti ternyata begini, enggak menghargai lingkungan. Di sini gue yang megang pabrik-pabrik semua," tegas Suhada.

Tak lama, Suhada memperlihatkan sebuah amplop putih yang berisi secarik kertas kepada sang sekuriti.

Selanjutnya, ia menunjukkan tulisan dalam isi kertas tersebut sembari mengklaim dirinya "turun gunung" dalam rangka mati-matian membela negara.

Baca juga: Preman Galak Minta Jatah Makan Gratis di Warung, Ngotot Dapat 2 Porsi, Tak Berkutik saat Ditangkap

"Gue bukannya nyari keributan, gua ngasih gini, baik-baik lho, gua bela negara di sini, gua mati-matian," tambah dia.

Sudah ditangkap

Polres Metro Bekasi Kota meminta warga melapor jika menemukan tindakan premanisme berkedok organisasi masyarakat (ormas) menjelang Lebaran 2025.

Permintaan ini disampaikan menyusul ditangkapnya pria bernama Suhada yang mengaku jagoan Cikiwul meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran ke perusahaan di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Jawa Barat.

"Silakan masyarakat jika menemui aksi premanisme bisa menghubungi kantor kepolisian terdekat atau melaporkan ke call center 110," ujar Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Binsar Hatorangan Sianturi dalam keterangannya, Jumat (21/3/2025).

Binsar juga menyatakan bahwa pihaknya tak mentolerir tindakan premanisme berkedok ormas di Kota Bekasi.

"Kita tidak mentolerir adanya aksi premanisme berkedok ormas/LSM di wilayah hukum Bekasi Kota," tegas dia.

Selain itu, Binsar mengungkapkan, Suhada ditangkap di Sukabumi pada Kamis (20/3/2025), sekitar pukul 18.30 WIB.

Saat ini, Suhada telah digelandang ke Polres Metro Bekasi Kota untuk dimintai keterangan.

"Sudah kita amankan semalam pukul 18.30 WIB di daerah Sukabumi, sementara sedang proses penyidikan," ujar Binsar.

Sebelumnya diberitakan, Suhada ditangkap polisi saat kabur ke Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (20/3/2025).

Suhada ditangkap setelah video aksinya meminta tunjangan hari raya (THR) Lebaran ke salah satu perusahaan plastik di Bantargebang, Kota Bekasi, viral di media sosial.

Setelah viral, Suhada sempat melarikan diri ke Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

"Yang bersangkutan sudah ditangkap di Sukabumi kemarin Magrib," kata Kapolsek Bantargebang Kompol Sukadi kepada Kompas.com, Jumat (21/3/2025).

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkini