Sang ayah, Kolonel (Sus) Mardoto, terus mendorong kepolisian untuk melanjutkan penyelidikan.
Pada 2020, kasus ini sempat dibuka kembali, namun perkembangan yang diharapkan tidak kunjung terlihat.
5. Kasus kembali dibuka
Pada 2024, sembilan tahun setelah kematian Akseyna, polisi akhirnya memutuskan untuk melanjutkan penyelidikan.
Kapolres Metro Depok Kombes Pol Arya Perdana menegaskan, pihaknya akan mengkaji ulang penyidikan sebelumnya dan berencana memanggil kembali saksi-saksi yang telah diperiksa.
Baca juga: Pria Asal Bali yang Tewas di Sungai Banyuwangi Diduga Korban Pembunuhan, Motor Digadaikan Rp 7 Juta
“Ada beberapa poin dari pihak keluarga yang mempertanyakan hal-hal yang belum ditanyakan kepada saksi. Dan apakah akan kita panggil kembali saksi-saksi yang sebelumnya sudah diperiksa, itu mungkin saja terjadi," kata Arya kala itu.
Namun, hingga kini, belum ada titik terang mengenai siapa pelaku di balik kematian Akseyna.
Apakah kasus ini akan tetap menjadi misteri yang tak terpecahkan, atau justru akan ada babak baru dalam pencarian keadilan untuk Akseyna?
Namun hal yang pasti, keluarga dan publik masih menunggu jawaban yang pasti atas tragedi ini.
Di sisi lain, seorang wanita menangisi kasus pembunuhan adiknya yang tak kunjung usai di hadapan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Empat tahun berlalu, pelaku belum terungkap.
Dia adalah Irma Erpianah.
Dedi Mulyadi kala itu dihampiri Irma ketika memimpin pembongkaran bangunan liar di Kali Sepak, Desa Srijaya, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jumat (14/3/2025).
Dedi tengah berdiri berdampingan dengan Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa menyaksikan pembongkaran bangunan liar dari tepi anak Kali Bekasi.
Lalu, seorang perempuan yang mengenakan baju berwarna cokelat dan berkerdung hitam menghampiri Dedi sambil menangis sesenggukan.