"Sekarang perkaranya sudah dalam penyelidikan Polres Tulungagung," tegas Anwari.
Lebih jauh Anwari mengungkapkan, para terduga pelaku adalah anak-anak sekola.
Mereka membuat sendiri balon udara dan menerbangkannya untuk hura-hura menyambut lebaran.
Kegiatan ini udah menjadi tradisi tahunan wilayah Kecamatan Durenan, Bandung dan Pakel.
Baca juga: Salat Id Baru usai, Warga Malah Tawuran di Hari Pertama Lebaran, Terdengar Bunyi Petasan
"Tahun ini kami gencar melakukan sosialisasi. Sejauh ini belum ditemukan titik penerbangan di Kecamatan Bandung," katanya.
Balon udara yang dibuat para terduga pelaku ini sebenarnya berukuran sangat besar.
Namun karena dibebani dengan 10 petasan ukuran besar, balon ini tidak mampu terbang tinggi.
Saat balon akan dilepas, sumbu petasan mulai disulut.
Skenario awalnya balon akan terbang tinggi saat sumbu mulai mencapai petasan sehingga meledak di udara.
Namun karena beban terlalu berat balon udara terbang rendah saat petasan mulai menyala.
Petasan yang sudah tersulut akhirnya jatuh ke permukiman warga dan meledak di bawah.
"Begitu sejumlah petasan meledak dan jatuh, balon udara terbang tinggi. Barangnya tidak ditemukan," jelas Anwari.
Dalam kejadian ini, ada empat kali ledakan yang terdengar.
Salah satu petasan jatuh di atap asbes rumah Turmudi dan menghancurkannya.
Lalu ada petasan yang jatuh di samping kiri mobil Daihatsu Xenia milik Mujadi dan meledak.
Kerasnya ledakan membuat bodi kiri mobil melesak ke dalam, kaca-kaca kiri, spion dan semua panel yang melekat di pintu kiri hancur.
Bagian lampu belakang sebelah kiri juga terlepas.
Ledakan lainnya menghancurkan seluruh kaca yang ada di rumah Turmudi.