Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Ribuan masyarakat urban baru diperkirakan akan datang ke Surabaya pada arus balik Lebaran 1446 H/2025 M.
Pemkot Surabaya pun mengintensifkan pendataan kepada rumah kos maupun rumah sewa di masing-masing wilayah.
Pemkot Surabaya akan memetakan tujuan pendatang berada di Kota Pahlawan.
Sekaligus, memastikan masyarakat tertib administrasi kependudukan.
"Sudah saya sampaikan ke teman-teman (perangkat daerah), pak camat, dan pak lurah. Harus menguatkan di RW masing-masing. Ketika ada orang yang datang, (RT, RW, lurah maupun camat) harus melaporkan," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, Jumat (4/4/2025).
Pendataan pendatang pasca Lebaran akan menyasar sejumlah rumah kos.
"Yang datang akan didata, sudah berkerja atau belum? Kalau nggak kerja, di sini ngapain? Tinggal di mana," katanya.
"Ini dibutuhkan kerja sama dengan RT/RW. Sehingga kami berharap kepada RT/RW kalau ada yang masuk ke wilayahnya, tolong dipantau dan dijaga. Sebab, kalau tidak dipantau bisa-bisa terpinggirkan warga Surabaya ini. Akhirnya tidak bisa menyelesaikan masalah (sosial dalam kota)," katanya.
Berkaca pada tahun-tahun sebelumnya, lonjakan penduduk datang acap kali terjadi pasca Lebaran.
Data triwulan pertama pada 2024 misalnya, terdapat kenaikan jumlah penduduk Surabaya sebesar 21.423 jiwa dibandingkan data penduduk pada akhir tahun 2023.
Jumlah tersebut membuat jumlah penduduk Surabaya menyentuh 3.009.286 jiwa hingga pertengahan Maret 2024.
Data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya pada Januari-Juni 2024, sebanyak dua kecamatan yang memiliki jumlah penduduk pindah masuk paling besar dari 31 kecamatan di Surabaya.
Yakni, Kecamatan Kenjeran (2.230 jiwa), dan Kecamatan Tambaksari (1.684 jiwa).
Pindah masuk tersebut didasarkan pada perubahan alamat masing-masing penduduk.