Berita Viral

Warga Tanam Pohon Pisang di Tengah Jalan Rusak, Protes 2 Tahun Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TANAM POHON PISANG - Warga tanam pohon pisang di Jalan Kabupaten di Desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (4/4/2025). Mereka protes jalan rusak tak segera diperbaiki pemerintah.

TRIBUNJATIM.COM - Sebagai bentuk protes terhadap pemerintah, warga Desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menanam pohon pisang di tengah jalan rusak.

Pasalnya, jalan kabupaten yang menghubungkan arus lalu lintas antar desa tersebut sudah rusak parah selama kurang lebih dua tahun.

Warga pun kesal karena pemerintah tak kunjung memperbaiki jalan rusak tersebut.

Baca juga: 2 Preman Pasar Palak Pedagang Sayur Minta Rp5 Ribu, Acak-acak Lapak, Sebulan Bisa Dapat Rp4,5 Juta

Pantauan Tribun Cirebon, Jumat (4/4/2025), ada banyak pohon pisang yang ditanam oleh warga.

Kurang lebih ada sekitar satu kilometer panjang jalan yang ditanami pohon pisang tersebut.

Warga menanam pohon pisang pada lubang-lubang besar yang terdapat di jalan.

"Harapan kami mudah-mudahan pemerintah daerah bisa cepat merespons dan mengambil tindakan perbaikan jalan," ujar seorang warga, Acing (40), kepada Tribun Cirebon.

Acing menyampaikan, sepanjang jalan di desa mereka memang dipenuhi lubang dengan diameter yang berbeda.

Lubang di jalan tersebut juga terisi air, sehingga pengendara yang melintas harus berhati-hati.

Kondisi ini membuat pengendara, baik dari warga setempat maupun pengendara yang melintas hendak ke desa lain, tidak jarang yang terlibat kecelakaan.

"Karena kan semua pengendara ingin cari jalan yang enak," ujar dia.

"Sehingga yang dari kiri malah ke kanan atau ambil jalan lawan arah istilahnya, sehingga terjadi tabrakan segala macam, sering itu," jelas Acing.

Di sisi lain, pengajuan agar jalan kabupaten di wilayah Desa Pondoh untuk diperbaiki, sudah berulang kali dilakukan warga.

Pemerintah desa pun sudah menyampaikan keluhan warga soal kondisi jalan di Desa Pondoh.

Warga tanam pohon pisang di Jalan Kabupaten di Desa Pondoh, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (4/4/2025). (TribunCirebon.com/Handhika Rahman)

Hanya saja, hingga sudah sekitar hampir dua tahun, belum ada respons tindak lanjut kapan jalan tersebut akan diperbaiki.

"Enggak tahu, sampai hari ini kan nyatanya enggak ada tindakan sama sekali," kata Acing.

Sementara itu, Lurah Desa Pondoh, Hermanto mengatakan, pihaknya memahami keinginan warga yang ingin jalanan yang menghubungkan antar desa di wilayah setempat mulus.

Pemerintah desa pun sebenarnya sudah melalukan berbagai upaya untuk merealisasikan keinginan tersebut.

Upaya tersebut bahkan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari, saat awal jalan setempat mengalami kerusakan.

Yakni dengan mengajukan permohonan perbaikan jalan ke pemerintah daerah, mengingat kewenangan perbaikannya ada di pemerintah kabupaten.

"Sebenarnya pemerintah desa sudah mengupayakan beberapa kali ke pemerintah kecamatan, pemerintah kabupaten."

"Itu sudah kami upayakan, tapi memang belum terealisasi," kata Hermanto kepada Tribun Cirebon, Jumat.

Adapun perihal aksi warga, lanjut Hermanto, pihaknya akan menindaklanjuti dengan melaporkan hal itu ke pemerintah daerah.

Dengan harapan, keinginan warga yang ingin jalannya mulus bisa cepat terealisasikan.

"Mudah-mudahan pemerintah cepat merealisasi keluhan-keluhan masyarakat kami di Desa Pondoh," harap Hermanto.

Baca juga: Rusdianto Bawa Anak Difabel Malah Diturunkan Sopir Bus di Tengah Jalan Tol, Padahal Tiket Rp1,3 Juta

Sementara di Kabupaten Pringsewu, Lampung, sekelompok warga perbaiki jalan sendiri, karena pemerintah lamban menangani.

Hingga mereka akhirnya memutuskan untuk mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera.

Pasalnya, mereka merasa pemerintah setempat lambat dalam merespons keluhan masyarakat.

Langkah mereka ini menjadi sorotan sampai video perbaikan tersebut viral di media sosial pada Selasa (4/3/2025). 

Dalam video dan foto yang diunggah oleh akun Instragram @atu.erika, terlihat mereka melakukan perbaikan jalan dengan penuh semangat.

Pada latar belakang unggahan tersebut, terdapat spanduk yang bertuliskan, "Sedang ada perbaikan jalan oleh rakyat" yang dipasang di atas mobil bak terbuka.

Seorang pria terlihat berdiri di atas mobil, sementara pemandangan jalan berlubang yang sedang ditambal menjadi fokus perhatian.

Pemilik akun yang mengunggah video tersebut, Erika Widiastuti, menjelaskan bahwa perbaikan jalan ini dilakukan secara swadaya oleh dirinya dan sejumlah temannya yang tergabung dalam organisasi Pemuda Pringsewu Bersatu (Rakyat).

"Kita bergerak dari donasi masyarakat dan gotong royong, ada yang ngasih material pasir, batu kerikil, dan sebagainya," ungkapnya saat dihubungi Kompas.com pada Minggu (9/3/2025) malam.

Kelompok pemuda di Kabupaten Pringsewu memperbaiki lubang jalan secara swadaya, Minggu (9/3/2025). (Instagram/atu.erika)

Keputusan untuk memperbaiki jalan rusak berlubang ini muncul karena kekhawatiran para pemuda terhadap tingginya angka kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut.

Erika mencatat bahwa dalam sebulan terakhir, setidaknya 10 kecelakaan telah terjadi, yang menyebabkan beberapa korban kehilangan nyawa.

"Kebanyakan yang bawa motor, jatuh karena jalan berlubang ataupun tertabrak saat menghindari lubang," tambahnya.

Kondisi jalan yang buruk ini terdeteksi mulai dari perbatasan Pringsewu-Pesawaran, yang juga tidak dilengkapi dengan penerangan yang memadai.

Bagi pemuda Pringsewu, keadaan tersebut sangat mengkhawatirkan.

"Sebentar lagi musim orang mudik, yang warga sini aja yang sudah berhati-hati masih kecelakaan karena lubang jalan, apalagi nanti yang mudik," katanya.

Baca juga: Yeni Ikhlas Suami Tewas Dihakimi Massa usai Curi Ayam, Utang Rp30 Juta Dilunasi Dedi Mulyadi

Mereka sendiri sudah beberapa kali menanyakan kondisi jalan tersebut kepada pemerintah setempat.

Walau begitu, jawaban yang diterima para pemuda hanyalah respons yang tidak memuaskan.

Pemerintah selalu menjawab, "sedang dikoordinasikan".

"Ya slow respons jawabannya, kita kan sebagai pemuda jadi gemas. Akhirnya, kita inisiatif perbaiki jalan sendiri," jelasnya.

Menurutnya, berdasarkan laporan dari masyarakat, dalam rentang waktu Januari hingga Februari saja sudah ada 10 korban meninggal dunia akibat kecelakaan di jalanan rusak Pringsewu.

"Ini bukan jumlah yang sedikit. Satu nyawa saja seharusnya sudah cukup untuk menjadi perhatian. Kalau terus dibiarkan, ini bisa bertambah," tegasnya, mengutip Tribun Lampung.

Kelompok pemuda di Kabupaten Pringsewu, Lampung, memperbaiki lubang jalan secara swadaya, Minggu (9/3/2025). (Instagram/atu.erika)

Dikutip dari Kompas.id via Kompas.com, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Lampung, Susan Novelia mengapresiasi kepedulian warga Pringsewu yang berinisiatif memperbaiki jalan.

Lebih lanjut Susan menuturkan alasan adanya keterlambatan perbaikan jalan di Lampung.

Hal itu karena BPJN baru menuntaskan proses administrasi pembukaan blokir daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) 2025.

Susan juga mengungkapkan, anggaran perbaikan jalan dan jembatan terdampak efisiensi anggaran sehingga besarannya berkurang Rp400 miliar.

Anggaran BPJN Lampung setelah efisiensi sebesar Rp82.6 miliar.

"Yang digunakan untuk kegiatan pemeliharaan rutin jalan sepanjang 1.298 kilometer di seluruh jalan nasional Provinsi Lampung," tutur Susan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini