Berita Viral

Pantas Copot Kepsek, Bupati Marah Dedi Mulyadi Bikin Aturan Siswa Berbaju Lebaran: Tidak Toleransi

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ATURAN NYELENEH KEPSEK - Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, marah usai Kepala Sekolah SDN Sawahkulon, Dedi Mulyadi, memberikan kebijakan nyeleneh. Langsung minta Disdik copot kepsek yang dimaksud.

TRIBUNJATIM.COM - Pencopotan Dedi Mulyadi sebagai Kepala SDN Sawahkulon, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, tengah menjadi sorotan.

Dedi Mulyadi dicopot usai membuat aturan bagi para siswa untuk memakai baju Lebaran di hari pertama masuk sekolah.

Ia meminta siswa SD memakai baju Lebaran usai libur panjang.

Baca juga: Rahma 4 Hari Hilang di Sungai, Polisi Curiga Punya Utang Ratusan Utang di Bank BUMN, Bantah Mistis

Hal itu membuat Dedi Mulyadi langsung dicopot oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta.

Adapun pencopotan Dedi Mulyadi oleh Disdik Kabupaten Purwakarta ini atas instruksi dari Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein alias Om Zein.

Om Zein marah saat mengetahui adanya kepala sekolah yang membuat aturan nyeleneh saat masuk sekolah.

Tak tanggung-tanggung, Om Zein pun langsung memerintahkan Kepada Dinas Pendidikan Purwakarta, Purwanto, untuk mencopot kepala sekolah tersebut.

"Terkait dengan kepala sekolah SDN Sawahkulon yang mengedarkan di WA agar halal bihalal anak-anak pakai baju Lebaran, tolong hari ini kepala sekolahnya dinonaktifkan," ucap Om Zein, dikutip dari tayangan di kanal YouTube OM ZEIN CHANNEL yang tayang Selasa (8/4/2025).

Om Zein menilai, kepala sekolah harus merasakan perasaan orang tua yang tidak memiliki uang untuk membeli baju Lebaran.

"Gimana kalau dia enggak beli baju Lebaran?" kata Om Zein.

"Saya kalau urusan lain-lain toleransi. Kalau urusan ini, saya tidak toleransi," tambah dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto pun langsung menjalankan perintah Om Zein untuk menonkatifkan Dedi Mulyadi.

Purwanto menilai, kebijakan tersebut tidak relevan dengan dunia pendidikan. 

"Kebijakan tersebut tidak ada hubungannya dengan tujuan pendidikan. Hal-hal seperti ini tidak seharusnya terjadi di sekolah, terutama yang berkaitan dengan kegiatan halal bihalal atau pakaian lebaran," ujar Purwanto saat dikonfirmasi Tribun Jabar, Selasa (8/4/2025).

Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein, minta Kadisdik Purwakarta, Purwanto, mencopot sementara Kepala SDN Sawahkulon karena membuat kebijakan nyeleneh. Siswa diwajibkan pakai baju Lebaran di hari pertama masuk. (Diskominfo Purwakarta - Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Kepala Dinas Pendidikan yang akrab disapa Kang Ipung ini juga mengingatkan seluruh kepala sekolah di bawah naungan Disdik Purwakarta untuk lebih hati-hati dalam membuat kebijakan. 

"Kegiatan silaturahmi memang penting, namun jangan sampai melibatkan hal-hal yang tidak relevan dengan pendidikan esensial," tegasnya.

Dia menegaskan, kebijakan semacam itu tidak memiliki kaitan langsung dengan kegiatan pendidikan yang seharusnya menjadi fokus utama di sekolah.

Kang Ipung mengingatkan agar kebijakan di sekolah tetap relevan dengan esensi pendidikan.

"Hal-hal seperti pakaian Lebaran itu tidak ada relevansinya dengan kegiatan pendidikan atau silaturahmi."

"Jangan sampai mengeluarkan kebijakan yang justru merugikan atau membingungkan orang tua siswa," katanya.

Saat ini, posisi Kepala SDN Sawahkulon diisi oleh pelaksana tugas (Plt).

"Untuk sementara, Kepala SDN Sawahkulon dijabat oleh pelaksana tugas," kata Purwanto.

Baca juga: Warga Keluhkan Penambangan Batu Tak Berizin Rusak Sungai, Sentil Dedi Mulyadi Minta Perhatiannya

Sementara itu, Dedi Mulyadi mengaku ikhlas menerima keputusan pencopotan sementara dari posisi sebagai Kepala SDN Sawah Kulon tersebut.

"Benar, saya menerima keputusan Disdik Purwakarta. Insyaallah ini adalah langkah yang baik bagi saya untuk lebih bersyukur," ujar Dedi saat dihubungi via telepon, Selasa (8/4/2025).

Dedi juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Disdik Purwakarta yang telah memberinya kesempatan untuk menjabat sebagai Kepala SDN Sawahkulon.

"Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan, semoga saya bisa berkontribusi lebih baik di tempat lain," tambahnya.

DEDI MULYADI DICOPOT - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Purwakarta, Purwanto, mengumumkan penonaktifan Dedi Mulyadi dari jabatannya sebagai Kepala SDN Sawahkulon. Sang kepsek dicopot dari jabatan karena kebijakan nyeleneh. (Tribun Jabar/Deanza Falevi)

Di sisil lain, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menghadiri Hari Jadi Kabupaten Subang ke-77.

Setelah acara, Dedi Mulyadi terlihat menemui sejumlah petugas kebersihan alias 'pasukan orange'.

Ia meminta mereka untuk semangat bekerja dalam menjaga kebersihan jalan di Jawa Barat.

Dedi Mulyadi lantas menyebut petugas kebersihan bisa naik gaji bila menjalankan tugasnya dengan baik.

Sembari bergurau, mantan Bupati Purwakarta itu pun mengungkap syarat lainnya, yaitu jangan 'nyandung' (kawin lagi).

"Siapa yang mau bekerja, berkeringat, dapat gaji. Kalau nanti jalurnya bagus-bagus (bersih) dinaikan gajinya," kata Dedi pada unggahan di akun media sosialnya, Rabu (8/4/2025).

"Dengan catatan tidak boleh nyandung (kawin lagi)," tambahnya.

Pernyataan Dedi soal kenaikan gaji pun langsung diamini oleh para petugas kebersihan.

Mereka kompak berteriak amin saat mendengar kabar gaji naik.

Lebih lanjut, Dedi menginstruksikan jajaran terkait agar menugaskan 1 orang pembersih jalan tiap 1 kilometer jalur provinsi.

Dedi ingin memastikan jalur provinsi harus selalu bersih.

"Kalau jalan tidak bersih, saya berhentikan," tegas Dedi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Geram Masih Lihat Anak-anak Jalanan Mengemis, Ancam Tutup Dinas Terkait Jika Tak Benahi

Dedi mengatakan, dalam urusan kebersihan jalan, semua pihak harus turun tangan.

Dalam urusan kebaikan, katanya, tidak usah ada kewenangan provinsi atau kabupaten kota.

"Sudah, kalau ada sampah sikat saja. Demi kebaikan jangan pernah bicarakan kewenangan."

"Yang penting tidak berebut anggaran, oke," pungkas Dedi.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menemui sejumlah petugas kebersihan setelah menghadiri HUT Kabupaten Subang ke-77, Rabu (9/4/2025). Ia pun menyinggung soal kenaikan gaji untuk petugas kebersihan. (Instagram/dedimulyadi71)

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini