Suprayitno ingin meminjam kunci dengan alasan ingin memindahkan mobil korban yang diparkir agar tidak mengganggu kendaraan lain.
"Dia meminjam kunci mobil saya, katanya mau memindahkan parkir. Katanya biar tidak menceng," tutur Hasan.
Tanpa ada rasa curiga, korban pun memberikan kunci mobil tersebut.
Hal itu pun disambut oleh tersangka. Ia lalu masuk ke dalam mobil korban.
"Dia masuk ke mobil, mobil dinyalakan, mobil dimundurkan dan langsung bablas," ungkapnya.
Baca juga: Komsatun Nelangsa Sedari Kecil Hirup Bau Busuk, Ceceran Sampah Sering Jatuh dari Truk Pengangkut
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan jika tersangka memang sering melakukan penipuan dan penggelapan kendaraan sepeda motor atau mobil.
"Kendaraan yang sudah ia dapat sesegera mungkin langsung iya jual ke penadah," beber Kasatreskrim.
Tersangka sendiri adalah pengangguran.
Namun ia kerap pulang pergi Kediri, Jombang untuk menyambangi dua istrinya.
"Sampai saat ini tersangka ini tidak bekerja, namun ia sering pulang pergi ke Kediri dan juga ke Jombang."
"Karena dari informasi yang kami dapatkan, bahwa di Kediri itu merupakan istri pertama dan di Jombang ada istri keduanya," imbuhnya.
Margono menjelaskan, tersangka beroperasi seorang diri.
Aksi yang ia lakukan di Jombang sampai menyamar sebagai tukang parkir hanya sebagai alibi.
Membuat tersangka sebagai penjaga parkir dan melihat korban sudah sepuh sehingga mudah untuk dilakukan penipuan.
Rencana tersangka adalah menjual mobil tersebut dengan harga Rp30-40 juta dan setelah itu keuntungannya digunakan untuk kebutuhan pribadi.