Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekitar pukul 15.55 WIB, sejumlah mobil yang mengangkut penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) keluar dari Kantor KONI Jatim yang berada di Jalan Kertajaya Indah, Selasa (15/4/2025).
Penggeledahan ini berkaitan dengan pengusutan kasus dana hibah Jawa Timur yang tengah didalami oleh KPK.
Sedikitnya, ada 6 enam mobil yang keluar pasca penggeledahan sejak pukul 09.00 WIB. Jika dihitung, penggeledahan berlangsung sekitar 7 jam lamanya.
Para penyidik ini nampak membawa dua koper saat keluar dari kantor. Sembari mengendarai mobil, mereka berlalu dan meninggalkan lokasi.
Saat dikonfirmasi, Ketua KONI Jatim Muhammad Nabil mengakui bahwa kedatangan KPK itu untuk mengusut dana hibah.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dijaga Ketat Polisi, KPK Geledah Kantor KONI Jatim sejak Pagi Hari
"Obyeknya memang terkait penggunaan dana hibah atas nama Pak Kusnadi (mantan Ketua DPRD Jatim) dan beberapa orang yang dinyatakan tersangka," kata Nabil saat ditemui pasca penggeledahan.
Sebagai informasi, KPK sebelumnya telah menetapkan 21 orang tersangka.
Ini merupakan pengembangan Kasus korupsi dana hibah di lingkungan Pemprov Jatim yang bermula dari operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada akhir tahun 2022.
Dalam OTT tersebut, Wakil Ketua DPRD Jatim saat itu, Sahat Tua Simanjuntak ditangkap.
Nabil mengakui bahwa ada sejumlah dokumen yang diperiksa dan dibawa oleh penyidik. Yakni, berkas mulai tahun 2017-2022. Kemudian ada beberapa dokumen lain yang dimulai tahun 2022.
Baca juga: BREAKING NEWS: Dalami Kasus Hibah Jatim, KPK Geledah Rumah La Nyalla di Surabaya selama 2 Jam
Baca juga: Asal-usul Dugaan Korupsi Dana Hibah Jatim, Kakak Cak Imin Terseret, Rumah Eks Ketua DPD RI Digeledah
Namun, tidak sebanyak berkas periode 2017-2022. Berkas itu diantaranya, adalah SK pengurus hingga permohonan dana hibah untuk PON Papua 2021.
Namun, Nabil membantah KPK membawa sejumlah koper pasca penggeledahan. Menurutnya, hanya ada setumpuk berkas yang dibawa.
Dalam penggeledahan itu, penyidik memeriksa sejumlah ruangan. Yakni, ruangan Bendahara, ruangan bidang perencanaan dan penganggaran hingga sekretariat.
Baca juga: Rumahnya di Geledah KPK, LaNyalla: Apa Kaitannya Saya dengan Kusnadi?
"Ada pemeriksaan hp juga dan ada beberapa flashdisk yang diperlukan," ujarnya.
Nabil memastikan bahwa pihaknya kooperatif selama proses penggeledahan.
"Mereka juga sangat akomodatif dan sangat baik. Tidak ada yang kita hindari. Semuanya lancar-lancar saja," terangnya