TRIBUNJATIM.COM - Siswa SD menangis dipaksa guru lepas kalung ternyata diembat.
Guru tersebut bukanlah sosok guru asli melainkan perampok yang menyamar guru.
Rampok tersebut tiba-tiba masuk kelas dengan memaksa para siswa yang mengenakan kalung untuk melepaskannya.
Pihak sekolah pun baru mengetahui ketika salah satu siswa menangis.
Adapun insiden perampokan ini terjadi di SD Negeri 1 Banjarharja, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
Salah satu orangtua murid menceritakan ketika anaknya menjadi korban penipuan orang tidak dikenal yang mengaku sebagai guru baru.
Baca juga: Guru Kursus Didenda Rp 17 Miliar usai Buka Kelas Panduan Nikahi Pria Kaya, Dikecam Pemerintah: Rusak
Orang tua kelas 1 SD bernama Rena (43) itu mengatakan apa yang disampaikan anaknya.
Katanya, pada Selasa (15/4) pagi ada orang yang mengaku ngaku sebagai guru.
Kemudian minta anak-anak yang mempunyai perhiasan untuk segera dikumpulkan karena ada pemeriksaan dari pihak kepolisian.
"Terus langsung dikumpulkan, tapi kalau gelang sama cincin itu mah langsung dibuka sendiri. Kalau kalung, itu langsung dirampas paksa, karena liontinnya juga tertinggal di baju. Semuanya kurang lebih 8 gram," ujar Rena kepada Tribun Jabar di halaman SD Negeri 1 Banjarharja, Rabu (16/4/2025) siang, dikutip dari Tribun Priangan.
Sesaat setelah kejadian dan pulang ke rumah, anaknya sempat menangis.
"Tadi juga bangun tidur sempat nangis, tapi sekarang mah alhamdulilah sudah enggak trauma," katanya.
Menurutnya, perhiasan yang dipakai anaknya dan dirampas orang yang mengaku sebagai guru baru itu hasil pemberian dari neneknya.
"Neneknya itu yang ngasih, hasil kumpul- kumpul. 8 gram kalau ditotal mungkin sekitar Rp 4,5 juta. Kan, katanya sekarang emas lagi mahal," ucap Rena.
Kepala SD Negeri 1 Banjarharja, Idah Rosidah, mengatakan, kejadian penipuan itu terjadi pada jam istirahat.