"Bagus dong ada tj sampe junction," tulis mayta.
"Astaghfirullah gini amat ya di ajak maju nya, mau nya mundur terus," tulis deniro.
"Dimana negara ga bs maju kalo sering di demo karna pola pikir masih setoran," tulis sayapeppito.
"Transportasi yg nyaman & bs menjangkau sampe ke pinggiran cuma mimpi klo sdm nya kya gini," tulis fahmi.
Sekretaris Camat Klapanunggal, Iwan Setiawan membenarkan adanya kejadian tersebut yang berkaitan dengan uji coba transportasi umum.
Ia mengatakan aksi protes tersebut ditengarai oleh miskomunikasi yang menimbulkan reaksi dari salah satu pihak.
"Karena memang para sopir angkot ini merasa belum ada sosialisasi katanya, jadi mungkin inilah yang perlu disosialisikan secara komprehensif, secara masif," ujarnya saat dihubungi TribunnewsBogor.com, Rabu (16/4/2025).
Baca juga: Mantan Pemain Sirkus Pernah Tuntut Taman Safari Rp3,1 Miliar, Pihak OCI Bantah Penyiksaan: Sensasi
Di samping itu, Iwan Setiawan pun mengaku baru mengetahui adanya rencana uji coba trayek angkutan massal tersebut.
Pasalnya, kata dia, tidak ada pemberitahuan yang masuk ke Pemerintah Kecamatan Klapanunggal.
Kendati demikian, ia mengatakan, uji coba tersebut hanya berlangsung pada hari kemarin.
"Kita juga dengan desa mendorong untuk sosialisasi dulu lah sebelum uji coba, jadi masyarakat termasuk pengemudi enggak kaget," katanya.
Sementara saat dikonfirmasi, Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor rupanya tidak mengetahui adanya rencana TransJakarta trayek Primavera Residence-Cibubur.
Kasi Angkutan pada Dishub Kabupaten Bogor, Wartono mengatakan, belum ada laporan masuk kepada pihaknya terkait rencana tersebut.
"Belum dapat infonya atau surat dari BPTJ atau Kemenhub tentang bus TransJakarta," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Kamis (17/4/2025).
Terkait hal itu, Wartono pun mengaku akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terhadap rencana operasional angkutan massal tersebut.