Berita Viral

Kisah Marhasan Ingin Banting Setir dari Driver Ojol, Rela Berdesakan Lamar Jadi PPSU Demi Gaji Tetap

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LAMAR PETUGAS PPSU - Marhasan (46), driver ojol yang ikut melamar sebagai petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/4/2025).

TRIBUNJATIM.COM - Ratusan warga luber di Balai Kota Jakarta pada Selasa (22/4/2025).

Mereka hendak melamar jadi Pekerja Penunjang Layanan Publik (PJLP), termasuk posisi petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU).

Lalu Tim Putih dari Dinas Sosial, Tim Biru dari Dinas Sumber Daya Air, Tim Hijau dari Dinas Pertamanan, hingga pemadam kebakaran (damkar).

Baca juga: Tangis Istri Pelaku Pembakaran Mobil Polisi Bingung Anak Tak Makan, Sebut Suami Cuma Ikut-ikutan

Pada Rabu (23/4/2025), warga kembali ramai-ramai mendatangi Balai Kota Jakarta untuk melamar sebagai petugas PPSU hingga petugas damkar.

Antrean sempat mengular hingga ke area luar kompleks Balai Kota Jakarta yang terletak di Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat.

Pantauan Tribun Jakarta di lokasi, terlihat para pelamar berpakaian rapi mengenakan kemeja berkerah sambil menenteng map coklat di tangan.

Ada juga beberapa pelamar yang tampak mengenakan jaket ojek online (ojol) berwarna hijau, salah satunya ialah Marhasan (46).

Warga Pasar Minggu, Jakarta Selatan, ini mengaku datang ke Balai Kota untuk melamar sebagai petugas PPSU.

Ia mengaku sengaja ingin banting setir menjadi PPSU untuk memperbaiki ekonomi keluarganya, apalagi ia mempunyai dua anak yang masih kecil.

"Kalau jadi ojol penghasilannya enggak menentu, kalau PPSU kan enak dapet bulanan. Jadi lebih terjamin gitu," ujarnya.

Marhasan pun mengaku mengetahui adanya pembukaan lowongan untuk PJLP di sejumlah dinas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta dari media sosial.

Ia pun sangat berharap upayanya untuk mendaftar sebagai petugas PPSU bisa memperbaiki ekonomi keluarga.

"Kemarin lihat di TikTok katanya ada buka lowongan pasukan oranye di sini."

"Jadinya saya langsung datang daftar aja deh," kata Marhasan.

Foto petugas Damkar Pasar Minggu dan petugas PPSU Pasar Minggu. Gubernur Jakarta mengatakan akan membuka lowongan untuk posisi petugas damkar dan PPSU. (KOMPAS.com/JANLIKA PUTRI - Tribun Jakarta/Satrio Sarwo Trengginas)

Hal senada turut disampaikan oleh Alfian (35), warga Pulo Gebang, Jakarta Timur, yang juga datang untuk melamar sebagai petugas PPSU.

Ia mengaku ingin mendaftar sebagai petugas PPSU lantaran saat ini belum memiliki pekerjaan tetap.

"Selama ini freelance aja, penghasilan enggak menentu. Jadi pengin coba daftar PPSU," ungkapnya.

Alfian pun berharap, dirinya bisa diterima bekerja sebagai petugas PPSU.

Sehingga ia bisa memperoleh gaji bulanan untuk menafkahi istri dan anaknya.

"Selama ini kerja freelance aja di tempat lain, ini mau nyoba ngelamar di dinas. Siapa tahu dapat peluang," tuturnya.

Baca juga: Pengakuan Eks Karyawan Jan Hwa Diana, Gaji di Bawah UMK Masih Dipotong Rp1 Juta, Ijazahnya Ditahan

Pelamar lainnya, Kahfi (30), datang dari Ciganjur, Jakarta Selatan.

Ia berangkat dari rumah sekitar pukul 08.30 WIB, untuk mencari peruntungan di Tim Putih Dinsos Jakarta.

Kahfi mengaku mengetahui informasi lowongan dari grup WhatsApp pribadi miliknya.

"Saya tahu lowongan ini dari grup WhatsApp ibu-ibu dishare, diforward."

"Pas datang langsung diarahin ke penerimaan surat, terus ngambil nomor antrean, surat ditaruh nanti sekiranya sudah dapat nomor antrean."

"Nanti dipanggil sesuai antrian baru nanti kemungkinan melakukan sesi interview," ungkap Kahfi.

Sesampainya di Balai Kota Jakarta, Kahfi mengaku antrean sudah membludak.

"Untuk mendaftar paling lamanya di antrean aja sih, tadi pas masuk saya dapat nomor antrean 457," kata dia.

Pelamar petugas PPSU membludak di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/4/2025) pagi. Mereka yang datang dari berbagai wilayah Jakarta, rela antre berjam-jam sejak subuh untuk menitipkan lamaran kerja menjadi petugas PPSU. (Warta Kota/Yolanda Putri Dewanti)

Antrean para pelamar menuju loket penerimaan surat dan barang balai kota, samping Masjid Fatahilah.

Terlihat salah satu pelamar mengenakan jaket ojol berwarna oranye.

Dia adalah Rofiq (47) yang tinggal di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan sudah tiba di Balai Kota Jakarta pukul 08.00 WIB.

Rofiq terlihat membawa amplop cokelat dibalut tas map bening.

Ia juga rela tak menjadi ojek online hari ini, lantaran harus berjuang mengikuti rekrutmen.

"Iya saya biasanya sehari-hari menjadi pengendara ojek online, hari ini berhenti dulu."

"Karena ya namanya hidup mau mencoba lebih baik lagi," ucap ayah tiga anak itu kepada Wartakotalive.com di Balai Kota Jakarta, Selasa.

Rofiq bersama pendaftar lainnya harus saling berdesakan mendapatkan nomor urut untuk dipanggil oleh petugas penerima surat. 

Lantaran kuota hari ini hanya 570 pendaftar, Rofiq mengaku tak mendapatkan giliran dan bahkan terpaksa harus mengantre pada Rabu.

"Sedih juga ya sudah dari pagi, belum dapat nomor antrean ya jadi harus balik lagi," ungkapnya.

Baca juga: Alasan Jan Hwa Diana Tahan Ijazah Karyawan Perusahaannya, Salahkan HRD Resign, Kini Gudang Disegel

Sementara itu, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengatakan, petugas PPSU bukanlah pekerja rendahan, melainkan bagian penting dalam menjaga kebersihan dan kerapian kota.

"PPSU bukan pekerja rendah tapi mereka gajinya UMR, jadi bukan dilihat sebelah mata."

"Artinya, memang tugasnya merapikan kota, segala macam, nah itu juga bagian dari lapangan kerja yang kita ciptakan," kata Rano di Balai Kota Jakarta, Minggu (23/3/2025), dikutip dari Kompas.com.

Jika berkaca pada UMR Jakarta tahun 2025, gaji PPSU mencapai Rp5.396.791, atau jika dibulatkan menjadi Rp5,4 juta.

Berita Terkini