Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Terungkap latar belakang tiga pelaku komplotan penipu penjualan motor menggunakan video tiga kepala daerah yang dimanipulasi memakai aplikasi berbasis kecerdasan buatan atau Artificial intelligence (AI).
Direktur Dittipidsiber Polda Jatim Kombes Pol Raden Bagoes Wibisono Handoyo mengatakan, para pelaku merupakan teman karib dalam satu tongkrongan.
Diantaranya, dua orang warga Mangunjaya, Pangandaran, Jabar, berinisial HMP (30) dan AH (34). Serta, P (24) warga Kalipucang, Pangandaran, Jabar.
Nah, Pelaku HMP berperan sebagai pembuat sejumlah akun medsos TikTok dan pembuatan video Deep Fake menggunakan AI, lalu menyerahkan video hasil editan tersebut pada Pelaku P.
Selain itu, Pelaku HMP juga bertindak sebagai pihak yang menyediakan dua alamat nomor rekening perbankan penampungan uang hasil kejahatan.
Selanjutnya, Pelaku P berperan mengelola semua akun medsos sarana aksi kejahatan mereka. Termasuk, pengunggah video manipulasi yang telah dibuat oleh Pelaku HMP.
Sedangkan, Pelaku AH berperan sebagai operator WhatsApp (WA) admin untuk berkomunikasi, memanipulasi dan menipu korbannya agar terperdaya lalu segera mentransfer sejumlah uang.
Baca juga: 100 Orang Jadi Korban Video Hoaks Gubernur Khofifah, 3 Tersangka Diringkus Polda Jatim
"Mereka cuma teman tongkrongan. Gak ada kerjaan. Ya mereka pakai ponsel (HP Vivo, 1 HP Poco, 1 HP Vivo, 1 HP Redmi, dan 1 HP Realme). Mereka di kampung itu. Iseng gitu sifatnya," ujarnya saat dihubungi Tribunjatim.com, pada Senin (28/4/2025).
Lalu, mengenai kemampuan para tersangka membuat konten video manipulasi memanfaatkan kencanggihan AI. Bagoes mengungkapkan, para pelaku cuma mempelajarinya secara autodidak melalui video tutorial yang beredar di Channel Youtube.
"Kemampuan mengedit, gak ada kemampuan apa-apa lihat di Youtube katanya. Autodidak," jelasnya.
Bagoes menerangkan, para pelaku menggunakan modus mengedit video para tokoh pejabat publik gubernur tersebut menggunakan kecerdasan buatan atau AI agar seakan tokoh tersebut sedang mempromosikan penjualan motor murah.
Bahan video yang dipakai oleh para pelaku ternyata bersumber dari kanal informasi yang diproduksi oleh media mainstream.
Terutama, video saat si tokoh tersebut sedang melayani sesi wawancara dari awak media di suatu tempat secara langsung atau biasa disebut doorstep.
Tapi khusus untuk video manipulasi berbahan wajah tokoh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Komplotan itu mengambil konten video mode vlog secara potrait yang diproduksi akun resmi milik tokoh tersebut.