Kusnandar pun mengaku pernah hingga HP cicilan yang belum lunas dibawa kabur.
"Pernah di Dangdeur dulu saat bulan puasa ada yang ngaku-ngaku asisten Pak Dedi, mau ngeborong katanya."
"Terus dibawa keliling, HP diambil, uang diambil. Saya nungguin lama, kemana orangnya," beber Kusnandar.
"Aduh, astagfirullahaladzim," timpal Dedi.
Kusnandar mengaku tak kenal dengan Dedi, namun dia mendengar bahwa Dedi Mulyadi adalah Gubernur Jabar.
Kemudian, Kusnandar disuruh menghitung uang hasil dagangannya yang dia perkirakan sekitar Rp500.000, angka yang biasa dia dapat dari modal Rp390.000 untuk sekali jualan.
Ternyata uang hasil jualannya justru cuma Rp140.000-an, jauh dari omzet biasanya karena sebelumnya dikerjai oleh Dedi.
Setelah itu Dedi Mulyadi mengganti uang modalnya dan memberinya tambahan dua gepok uang senilai Rp10 juta.
"Ini tambahan buat ngelunasin cicilan HP," ucap Dedi Mulyadi memberikan uang gepokan.
"Kebanyakan pak, asli ini?," ucap Kusnandar terkejut saat meraba-raba uang gepokan di tangannya.
Kemudian ucapan Kusnandar soal uang ini untuk membantu anak kuliah membuat Dedi Mulyadi terharu.
"Hebat, mau menguliahkan anak," ucap KDM.
"Ya nyari yang ini aja pak, yang beasiswa gitu pak," ungkap Kusnandar.
Tak sampai di sana, Dedi masih memberikan beberapa lembaran uang Rp100 ribuan lainnya sebagai keuntungan jualan kerupuk.