Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER - Tribun Jatim Network berkesempatan wawancara langusung dengan Muhammad Fawait alias Gus Fawait Bupati Jember, Jawa Timur.
Talk show yang berlangsung di Pendapa Wahyawibawagraha tersebut, dipandu langsung Pemimpin Redaksi Tribun Jatim Network Tri Mulyono dalam segmen gebrakan sang pemimpin, Senin (28/4/2025).
Wawancara ekslusif tersebut, untuk menggali langkah strategis Bupati Fawait dalam 100 hari kerja selama menahkodai Pemkab Jember.
Selain itu, juga menggali kebijakan Gus Fawait di sektor kesehatan dan infrastruktur, ditengah efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah.
Baca juga: Tribun Jatim Network Berkunjung ke Bupati Jember Gus Fawait
Apa saja gebrakan yang dilakukan sebelum 100 hari menjabat, khususnya di bidang kesehatan dan infrastruktur?
Saya panggil Sekda, kepala dinas kesehatan, BPKAD untuk rapat setiap malam hingga mau sahur, itu hampir tiap malam. Guna melaksanakan perintah Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan efisiensi anggaran.
Selama melakukan penghematan anggaran ini, saya merelokasi belanja tidak penting untuk dipindah ke belanja yang penting.
Ada belanja untuk mobil dinas bupati senilai Rp 1 miliar, anggarannya saya potong dan tidak dibelanjakan. Saya memilih tetap menggunakan mobil Avanza.
Selain itu, juga terdapat belanja mobil dinas kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), saya batalkan lagi. Termasuk perjalan dinas untuk legislatif dan eksekutif saya potong 50 persen.
Baca juga: JATIM TERPOPULER: Karyawan Toko di Bojonegoro Gasak Mobil Bosnya - Nenek Jember Tabrak Truk Diparkir
Hasil efisensi anggaran, Saya gunakan untuk mengcover iuran JKN masyarakat tidak mampu. Kami bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, hingga Jember memperoleh Predikat Universal Health Coverage (UHC) Prioritas.
Berkat predikat inilah, seluruh warga Jember bisa berobat gratis di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia, hanya mengunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Karena iuran BPJS Kesehatan mereka kami yang bayar.
Bagaimana Gus Fawait mengawal pelaksanaan UHC?