Di hari ke dua lebaran, Saya rapat bereng direktur rumah sakit dan meminta jangan sampai ada penolakan pasien. Mereka datang jangan ditanya administrasi, tapi layani dulu.
Setelah itu baru masalah administrasi, jika ada kendala, pasien dapat menggunakan UHC Corner yang tersedia di rumah sakit pemerintah. Jadi tidak boleh ada pasien ditolak gara-gara administrasi.
Namun bila masyarakat tetap mendapatkan kendala. Kami siapkan saluran pengaduan bernama Wadul Gus'e dengan mengubungi nomor Whatsapp 08113111108 yang aktif 24 jam.
Nomor layanan tersebut, termonitor langsung di tablet saya, nanti aduan itu saya deposisi ke OPD terkait, termasuk dinas kesehatan.
Selain UHC, rupanya juga ada Mlijo Cinta, seperti apa program ini?
Sebetulnya Program Miljo Cinta ini usulan dari Istri saya, kebetulan kami sama-sama pernah belajar ekonomi di UGM.
Melalui program ini, Pemkab Jember memberikan perhatian terhadap pedagang mlijo atau pedangan keliling seperti bantuan gerobak dan alat
Selain itu, Pemkab Jember juga mencoba menyambungkan para pedangan mlijo ini, agar bisa mendapatkan akses permodalan.
Hal ini adalah langkah untuk menjaga stabilitas pasar logistik Kabupaten Jember, ditengah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan perang tarif, yang berdampak terhadap perekonomian semua negara.
Pasalnya, pedangan mlijo di Jember 75 persen adalah emak-emak. Mereka berangkat sebelum subuh dan pulang setelah dhuhur untuk jualan keliling di desa-desa. Artinya pedagang ini adalah penggerak ekonomi di sektor informal.
Bagaimana program pembangunan infrastruktur?
Kami sadar betul, di tengah efisiensi anggaran APBD kami berkurang. Tetapi untuk pengentasan kemiskinan jangka menengah, kami haru membangun infrastruktur, apalagi Jember penduduknya peringkat tiga terbanyak di Jawa Timur, maka diperlukan investasi.
Oleh karena itu, infrastuktur jalan harus diperbaiki untuk bisa menarik investor, salah satunya adalah Bandara Notohadinegoro Jember, yang dibangun lebih dahulu ketimbang Banyuwangi.