"Kedua korban lainnya saat ini masih dirawat intensif di rumah sakit (red: RSUD Bojonegoro) satu orang yakni CR (Cipto Rahayu) ini masih kritis, sementara istri korban sudah siuman dan masih dirawat," bebernya.
Pasca melakukan aksi pembacokan tersebut, warga dilingkungan di RT 04 menjadi gaduh dan histeris melihat pelaku keluar dari musala sambil menenteng parang yang penuh darah.
Pelaku akhirnya diamankan oleh warga dan selanjutnya di bawa ke Mapolsek Kedungadem.
"Setelah diamankan oleh warga, pelaku kemudian meminta warga untuk diantarkan ke Polsek Kedungadem untuk menyerahkan diri," sambungnya.
Saat ini elaku telah diamankan di Mapolres Bojonegoro untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Atas perbuatannya pelaku diancam dengan pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana.
Sebelumnya, kasus pembacokan juga terjadi di Sidoarjo. Pelakunya adalah Achmad Rifdi. Pria berusia 20 tahun asal Desa Celep, Kecamatan Kota, Sidoarjo harus mendekam di dalam penjara setelah diringkus petugas Satreskrim Polresta Sidoarjo, Kamis (10/4/2025).
Penyebabnya, pemuda yang sehari-hari jadi pengamen itu telah menganiaya temannya sesama pengamen.
Dia membacok korban berulang kali menggunakan parang hingga tersungkur bersimbah darah.
Korban adalah Ewok Slamet, pemuda 26 tahun asal Cirebon, Jawa Barat.
Pria yang selama ini juga kerap mengamen di wilayah Sidoarjo inipun harus menjalani perawatan serius akibat sejumlah luka bacok di tubuhnya.
Korban mengalami luka bacok di kepala bagian atas, di lengan kiri, punggung telapak tangan sebalah kiri, luka bacok di punggung, dan di pergelangan jempol tangannya.
“Korban selamat dari maut, tapi dia harus menjalani perawatan serius di rumah sakit akibat sejumlah luka bacok yang dideritanya,” ujar Kasat Reskrim Polresta Sidoarjo AKP Fahmi Amrullah.
Diceritakan, peristiwa itu terjadi pada 2 April 2025 kemarin di Jl Majapahit Sidoarjo.
Saat itu, sekira pukul 23.00 WIB, pelaku ngopi di sana setelah berkeliling mengamen.