"Dulu kerja itu rasanya mudah dapat uang. Becak masih ramai, semuanya mudah. Tanpa terasa saat uang masih banyak, berhasil membelikan tanah kecil-kecilan untuk anak saya. Setelah itu rezeki rasanya mudah didapat," ujarnya.
Tahun demi tahun ia lalui termasuk kondisi ekonomi yang berubah-ubah.
Pada tahun 2014, Syaifudin merasa penghasilan dirinya sebagai tukang kian tak menentu.
Alhasil dirinya bersama istri mencoba membuka toko kelontongan di rumahnya dan masih bertahan hingga kini.
Memasuki tahun 2023, Syaifudin mendapatkan informasi jika dirinya mendapat porsi keberangkatan haji pada tahun 2024.
Ia kemudian mengumpulkan anak-anaknya untuk membahas pelunasan haji.
Pelunasan haji tahun 2024 embarkasi Surabaya diketahui sebesar Rp 33,5 juta.
Alhasil, Syaifudin membutuhkan uang sebanyak Rp 60 juta lebih untuk dapat melunasi haji.
"Waktu mau pelunasan itu kan banyak, dan saya enggak punya uang, anak saya kumpulkan patungan untuk pelunasan, ya sampai akhirnya tinggal berangkat saja," ucapnya bersyukur.
Syaifudin mengaku saat ini dirinya berfokus menjaga kebugaran tubuh dengan berolahraga tiap pagi.
Ia berharap bersama istri diberikan kesehatan sehingga dapat menunaikan ibadah haji dengan khusyuk.