Berita Viral

Jeritan Nasabah Dana Rp 8,5 M di BUKP Tak Bisa Dicairkan, Terlilit Utang Imbas Tabungan Tertahan

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENCAIRAN DANA MACET - Nasabah berunjuk rasa meminta kepastian nasib tabungan mereka di BUKP Wates, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (6/5/2025).

TRIBUNJATIM.COM - Pencairan dana Rp8,5 M di Badan Usaha Kredit Pedesaan (BUKP) Kulon Progo, mengalami kendala.

Akibat pencairan dana yang macet ini, sejumlah nasabah menjerit dan terlilit utang.

Mereka menggelar unjuk rasa meminta kepastian nasib tabungan mereka di BUKP.

Baca juga: Mahir Merias Bak MUA Pro, Bripda Qori Akui Kerap Dicibir Imbas Profesinya Polisi, Kini Tuai Pujian

Diberitakan, sekitar 250 nasabah terpaksa menunggu pencairan uang mereka.

Tak main-main, totalnya mencapai Rp4,2 miliar di BUKP Wates di Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Lalu di BUKP Galur juga mengalami masalah serius dalam pencairan dana sebanyak Rp4,3 miliar.

Salah satu nasabah, Suroso (62) yang juga seorang pedagang angkringan, mengungkapkan keputusasaannya.

Warga Bendungan ini telah menunggu pencairan dana sebesar Rp12.000.000 yang sudah ditabungnya sejak 2019.

"Saya bertahan sampai uang didapatkan," kata Suroso saat ditemui di depan kantor BUKP, Senin (6/5/2025).

Ia membutuhkan dana tersebut untuk biaya wisuda anaknya di Semarang, namun terpaksa mencari pinjaman dari arisan dan orang lain karena BUKP tidak dapat mencairkan dananya.

Suroso juga mengalami kesulitan saat menggelar pernikahan anaknya, di mana ia kembali tidak bisa mencairkan tabungannya.

Setiap kali ia datang ke BUKP, dirinya hanya diminta untuk bersabar.

"Akibatnya, saya dikejar tagihan pinjaman," keluhnya.

Penghasilan dari angkringan, imbuhnya, juga tidak cukup untuk mengembalikan pinjaman yang diambilnya.

Nasabah unjuk rasa meminta kepastian nasib tabungan merek di BUKP Wates, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (KOMPAS.COM/DANI JULIUS)

Staf BUKP Wates, Tenti, menjelaskan bahwa pencairan dana masabah macet lantaran adanya rush atau pengambilan uang besar-besaran oleh nasabah.

Halaman
123

Berita Terkini