Pendaki Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso

Kisah Penemu Jenazah Pendaki yang Jatuh di Gunung Saeng : Lantunkan Adzan saat Temukan Pertama kali

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENEMU JENAZAH - Syamsudim Dhuha alias Nyong, (Paling kiri - Hodie hitam tas biru hitam) pernemu jenazah Fahrul Hidayatullah alias Baim (18) pendaki Gunung Saeng, Binakal Bondowoso saat berbincang dengan awak media.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sinca Ari Pangestu

TRIBUNJATIM.COM, BONDOWOSO - Jenazah pendaki Gunung Saeng, Desa Sumberwaru, Kecamatan Binakal, Bondowoso berhasil ditemukan setelah empat hari Operasi SAR.

Ada banyak pihak yang turut terlibat mencari keberadaan Fahrul Hidayatullah alias Baim (18) selama empat hari. Meski kini telah berakhir proses pencariannya. 

Namun, masih lekat diingatan masyarakat proses evakuasi yang tak mudah. Karena medan yang curam dan sempit. Serta, di dalam jurang sekitar 150 meter dari titik jatuh.

Berbagai video aksi para pencari, dan pihak-pihak yang terlibat dalam operasi SAR dan evakuasi tersebar di berbegai media sosial. 

"Ngeri" kalimat pertama yang muncul saat melihat medan evakuasi.

Baca juga: Imbas Insiden Pendaki Jatuh, Perhutani KPH Bondowoso Keluarkan Larangan Mendaki di Gunung Saeng

Tribun Jatim Network bertemu dengan tiga pria yang pertama kali menemukan survivor atau korban.

Adalah, Jangkar, Syamsudin Dhuha, dan Pay. Mereka merupakan personil yang pertama kali turun ke jurang sedalam ratusan meter.

Mereka menggunakan seutas tali carnmantel, turun dengan metode rapling. Melakukan orientasi dan pencarian secara kasat mata.

Baca juga: Evakuasi Jenazah Pendaki Gunung Saeng, Oknum Polisi Dorong Anggota Basarnas-Ancam Pentung Wartawan

Formasinya terdiri Jangkar yang paling depan, disusul Syamsudin, lalu Pay. Ketiganya terus melakukan observasi ke setiap sudut tebing.

Jangkar, menceritakan di jarak 70 meter dirinya menemukan topi warna putih milik survivor..

" Sekitar 10 meteran ditemukan sepatu lagi. Meski cuma sebelah," kata Jangkar, yang juga merupakan anggota Wanadri ini, ketika berbincang dengan wartawan, Kamis (8/5/2025).

Baca juga: Kendala Proses Evakuasi Jenazah Pendaki Jatuh di Gunung Saeng Bondowoso, Diwarnai Bambu Patah

Ia menerangkan, temuan-temuan ini membuatnya makin yakin bahwa keberadaan survivor makin dekat.

"Dari situlah saya yakin, keberadaan survivor makin dekat," tutur Ketua APGI (Asosiasi Pemandu Gunung Indonesia) Bondowoso ini.

Namun karena kelelahan, Jangkar meminta anggotanya Syamsudin Dhuha yang karib disapa Nyong tersebut untuk melanjutkan observasi.

Baca juga: Proses Evakuasi Pendaki di Gunung Saeng Bondowoso Ditunda Lagi, Terkendala Cuaca, Tim Rescue Terluka

"Begitu saya mau melanjutkan turun lagi, sekitar 1 meter di bawah ditemukanlah survivor," kata anggota APGI.

Nyong lantas memanggil Pay yang posisinya ada di atasnya untuk turun membantu menangani kondisi jenazah korban yang tampak tersangkut ke rumpun pohon.

"Kami lantas melantunkan azan saat pertama kali menemukan korban," kisah Nyong.

Baca juga: Baim, Pendaki yang Jatuh di Gunung Saeng Ditemukan Meninggal, Evakuasi Terkendala Cuaca

Keduanya lantas merawat jenazah korban dan memasukkann ke kantong jenazah yang memang telah dibawa. Jenazah korban bernama Baim itu lantas diikat ke tali carnmantel.

"Saya, Jangkar, dan Pay lalu naik ke atas. Karena sudah kehilangan tenaga dan kecapekan. Proses evakuasi akhirnya dilanjutkan oleh potensi SAR yang lain," pungkas Syamsudin Dhuha. 

Berita Terkini