Karena seluruh korban sudah ditemukan, maka operasi SAR pun resmi ditutup.
Di hari terakhir pencarian ini, Basarnas menurunkan 5 tim, terdiri 4 tim di air dan 1 tim di darat.
"Tiga tim menggunakan perahu karet, satu tim menggunakan speed boat dan 1 tim darat," jelas Fitra.
Proses pencarian terkendala medan dan cuaca.
Medan sepanjang sungai penuh bebatuan besar yang menyulitkan proses pencarian.
Sementara cuaca selalu mendung saat siang hari dan selalu turun hujan di sore hari.
Kecelakaan ini terjadi pada Senin (19/5/2025) diperkirakan antara pukul 15.00 WIB sampai 16.00 WIB.
Sebelumnya Eti menjemput anaknya yang sekolah di Pagerwojo pada pukul 14.00 WIB.
Namun keluarga curiga karena hingga pukul 16.00 WIB, Eti dan Era belum sampai rumah.
Telepon genggamnya juga tidak bisa dihubungi.
Warga yang melakukan penyisiran menemukan sepeda motornya di aliran sungai sekitar pukul 20.10 WIB.
Lampu sepeda motor itu masih menyala, meski redup.
Dari bekas di lokasi, diduga ibu dan anak ini melintas di atas jembatan yang sudah tertutup material.
Akibatnya saat hujan, air tidak lewat di gorong-gorong, namun melintas di atas jalan.
Saat ibu dan anak ini melintas, datang banjir besar dari arah atas atau hulu dan menerjang sepeda motor yang dikemudikan Eti.
Keduanya bersama sepeda motor jenis Honda Supra X pun jatuh ke sungai.