Pada Minggu (18/5/2025) pagi, jenazah Bonar diberangkatkan dari Makassar menuju Palopo.
"Setibanya di Palopo, jenazah disemayamkan terlebih dahulu di rumah keluarga lalu dilanjutkan ke Masamba Luwu Utara untuk dibawa ke rumah duka di Seko," jelasnya.
Pada Senin (19/5/2025) dini hari, jenazah diberangkatkan ke kampung halaman di Seko menggunakan ambulans.
"Setelah menempuh perjalanan darat hingga ke wilayah Dusun Palandong, Desa Embona Tana yaitu dusun pertama saat memasuki Kecamatan Seko, jenazah kemudian dibawa secara estafet oleh warga," tambahnya.
Menurut Babinsa Seko, Serda Rahmat Saman, warga dan kerabat membawa jenazah Matius yang berada dalam peti dengan berjalan kaki.
"Warga dan kerabat berjalan kaki sekitar 30 kilometer menuju rumah duka melewati jalan rusak, karena bertahun-tahun tidak mendapat perbaikan," ujar Rahmat.
Lanjut Rahmat, proses pengantaran jenazah berlangsung dramatis karena warga yang membawa jenazah harus melawati jalan berlumpur.
Diketahui, jalan menuju Seko tak dapat dilalui kendaraan.
Hal itu dikarenakan jalan tersebut berlumpur dan banyak lubang.
Karena itu, masyarakat berharap agar perbaikan jalan tersebut dapat menjadi prioritas pemerintah daerah.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com