"Terpaksa kami yang harus datang karena lokasinya terisolasi total. Semua jalan tertutup longsor," ucap Hamdan.
Untuk mencapai lokasi ujian, Hamdan dan Wahyu harus berjuang keras.
Mereka membawa naskah ujian lewat tebing dengan kemiringan sekitar 60 derajat, dengan vegetasi semak belukar dan pepohonan.
Medan bertambah berat karena medannya tanah merah yang lembek.
Ketinggian tebing yang dilewati sekitar 300 meter.
Salah pijakan atau tak berpegangan, risiko tergelincir dan jatuh.
Hamdan mengaku, sebenarnya masih merasa khawatir karena lokasi ujian masih dekat zona bencana.
"Sebenarnya tetap merasa khawatir, tapi demi kelancaran ujian harus tetap dilaksanakan," sambung guru kelas 6 SDN 04 Depok.
Meski di tengah isolasi bencana longsor, ujian 5 siswa ini berjalan lancar.
Mereka tetap bisa berkonsentrasi untuk mengerjalan soal ujian.
Citra, salah satu siswa yang ikut ujian mengaku tetap bisa mengerjakan soal ujian meski situasi kurang mendukung.
Sebelumnya, longsor di Dusun Kebonagung, Desa Depok, Kecamatan Bendungan pada Senin (19/5/2025) menyebabkan 6 warga hilang tertimbun.
Mereka adalah Mesinem (90), Nitin (36), Tulus (65), Yatini (50), Yatemi (70) dan T (2).
Hingga Kamis (22/5/2025) siang tim SAR belum berhasil menemukan korban.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com