Berita Viral

Pengabdian Bu Guru Ida Ajari Anak-anak Autis, Gus Iqdam Terenyuh Motifnya, Sudah 9 Tahun

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SOSOK IDA - Sosok Ida, seorang guru luar biasa dari Kabupaten Blitar, Jawa Timur, tengah menjadi viral di media sosial. Ida merupakan guru di Sekolah Luar Biasa (SLB) Tunas Bangsa Kanigoro, yang didedikasikan untuk mendidik anak-anak dengan kebutuhan khusus atau disabilitas. 

Gus Iqdam kemudian melanjutkan pujiannya. Menurutnya, pengabdian Ida selama bertahun-tahun adalah bentuk kemuliaan sejati.

Ia bahkan penasaran, apa yang membuat Bu Ida mampu bertahan mengajar di SLB selama itu.

“Karena saya sudah sayang sama anak-anak,” jawab Ida, seperti dikutip TribunJatim.com via TribunnewsMaker.com, Senin (26/5/2025).

Dedikasi tanpa pamrih ini membuat banyak orang tersentuh.

Termasuk Gus Iqdam sendiri, yang secara terang-terangan mengapresiasi sikap Ida yang tak menghiraukan pandangan orang lain ketika ia harus berdiri di tengah hujan, demi memastikan murid-muridnya bisa tampil dengan maksimal.

“Anak-anak nari di panggung dalam kondisi hujan sambil tangannya bergerak-gerak. Bu Ida tidak peduli orang-orang melihat, yang penting anak-anak tampil,” ucapnya.

Baca juga: Dikira Hilang Hanyut di Sungai, Calon Pengantin Pria Ternyata Kabur ke Rumahnya, Warga Emosi

Sekolah tempat Bu Ida mengajar, SLB Tunas Bangsa Kanigoro, terletak di Kabupaten Blitar dan saat ini menampung sekitar 75 siswa dengan beragam kebutuhan khusus.

Di sana, Ida bukan hanya seorang guru.

Ia adalah teman, pelindung, sekaligus pendorong semangat bagi anak-anak istimewa yang ia dampingi setiap hari.

Dalam kesempatan yang sama, Ida menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gus Iqdam serta para donatur yang telah memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk tampil di hadapan publik.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada panjenengan dan para donatur karena sudah memberikan kesempatan kepada putra-putri spesial kami untuk tampil dan menunjukkan karya mereka,” ujar Ida.

Baca juga: Tunggakan PBB Rp 24 Miliar Dihapus, Pemkab Pasuruan Bikin Warga Bahagia, Sejak 1994 hingga 2001

Namun lebih dari sekadar rasa terima kasih, Ida juga menyampaikan harapan besar: agar masyarakat lebih terbuka dan peduli terhadap anak-anak disabilitas.

“Mohon kepada masyarakat, jika ada anak spesial di sekitar Anda, jangan dijauhi, jangan dikucilkan, dan jangan dibully,” pintanya penuh harap.

Penutup: Ketulusan yang Menyentuh Hati

Kisah Bu Ida adalah pengingat bahwa kasih sayang dan pengabdian sejati tidak membutuhkan sorotan, namun justru bersinar dengan sendirinya.

Halaman
1234

Berita Terkini