TRIBUNJATIM.COM - Seorang pensiunan guru berakhir membuka kursus bahasa Jepang secara daring.
Niat pensiunan guru tersebut sungguh mulai, sebab ia membuka kursus tersebut tanpa biaya atau bayar seikhlasnya.
Rudy Dermawan (64), pensiunan guru Bahasa Jepang asal Bandung yang kini tinggal di Bekasi, membuka kursus bahasa Jepang secara daring dengan sistem pembayaran seikhlasnya setiap bulan.
“Saya ikhlas terima, asal serius belajar. Kalau tidak serius, saya coret,” ujar Rudy kepada Kompas.com saat dihubungi, Senin (9/6/2025), seperti dikutip TribunJatim.com, Selasa (10/6/2025).
Meski menerima pembayaran mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 1,5 juta per bulan, Rudy menekankan keseriusan peserta jauh lebih penting dibandingkan jumlah bayaran.
“Saya ingin membantu dan berbagi ilmu tanpa membebani peserta. Biaya yang masuk saya gunakan untuk kebutuhan hidup saya sebagai pensiunan,” tuturnya.
Langkah Rudy membuka kursus ini berawal dari kebutuhan untuk mencukupi biaya hidup setelah pensiun, sekaligus sebagai bentuk kontribusi agar lebih banyak orang bisa belajar bahasa Jepang.
Kelas yang ia jalankan kemudian menjadi sorotan warganet setelah unggahannya dibagikan ulang oleh akun Threads @otaku_anime_indonesia.
Dalam unggahan tersebut, Rudy menawarkan kelas bahasa Jepang untuk tingkat dasar, percakapan, hingga tata bahasa, menggunakan buku Minna no Nihongo.
Pembelajaran dilakukan secara daring melalui Zoom, dengan jadwal fleksibel dan sistem pembayaran terbuka sesuai kemampuan peserta.
Baca juga: Nasib Pencari Kerja di Job Fair, sudah Sepekan Lebih Ngaku Tak ada Panggilan, Akui Temannya Sama
Rudy merupakan mantan guru Bahasa Jepang di SMA Negeri 81 Jakarta dan telah mengabdi selama 30 tahun sebagai PNS.
Ia pernah bertugas di Batam sebelum dipindahkan ke Jakarta selama 17 tahun terakhir masa kerjanya.
Setelah pensiun pada 2021, Rudy belum menerima gaji pensiun secara rutin, sementara kebutuhan hidup dan biaya kuliah anak tetap berjalan.
Hal ini mendorongnya untuk mulai membuka kursus online dengan sistem pembayaran sukarela.
“Awalnya saya hanya mengajar empat tetangga secara daring saat pandemi 2020. Setelah pensiun resmi tahun 2021, saya butuh penghasilan tambahan karena gaji pensiun belum cair,” ujarnya.