Nauli pun bersyukur bisa mendapatkan beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah).
"Terima kasih untuk Pemerintah yang telah menghadirkan beasiswa KIP-K, semoga dengan beasiswa ini, saya sukses di ITB," kata Nauli.
Unggahan Imam Santoso pun langsung dibanjiri komentar warganet.
@eli***.
Maasyaa Allah di balik anak yang hebat pasti ada orang tua yang hebat apapun keadaannya .Semoga Nauli sukses dan menjadi orang hebat
@idc***.
Sebagai orang Padang, memang orang tua kita dalam keadaan apapun mensupport anaknya hingga sekolah yang paling tinggi, untuk merubah masa depan kita, dek selamat ya, terus belajar, berjuang dan kau telah membuat bangga kedua orangtuamu
@kam***.
rof @tatacipta_dirgantara yg lembut hatinya... Semoga Nauli jadi sukses kelak menjadi kebanggaan keluarga dan bangsa.
Baca juga: Modal Pengakuan, Busto Dapat Rp 100.000 usai Adang Pasutri yang Melintas, Korban Terintimidasi
Panalihon mengatakan, putranya sangat bertanggung jawab terhadap pendidikan.
“Nauli itu sering belajar dari pukul 03.00 WIB hingga pagi hari,” ungkap Panalihon, Senin (9/6/2025), dikutip dari Tribun Padang.
“Bahkan untuk ke luar rumah sangat jarang. Sejak kecil juga sudah saya arahkan untuk rajin membaca, bebas buku apa saja,” kata Panalihon menambahkan.
Sementara itu, Wakil Kepala sekolah Bidang Kurikulum SMAN 1 Bukittinggi, Azmiarni, turut mengakui keunggulan akademik Nauli.
“Nauli ini orangnya tidak pernah fokus pada satu pelajaran saja, namun semuanya dikuasai. Kemampuan, daya juang dan fokusnya selalu disamakan untuk setiap mata pelajaran,” ungkap Azmiarni.
“Tipikal orangnya agak pendiam, namun mau berbagi ilmu yang didapat kepada teman maupun adik-adik kelasnya,” tambahnya.
Baca juga: Viral Bocah SD Lecehkan Teman Sesama Jenis hingga Trauma, Ibu Korban Syok Tahu Alibi: Maaf Tak Cukup
Sebagai informasi, selain Nauli, Prof. Tata pun mendatangi dua calon mahasiswa baru lainnya, yaitu Devit Febriansyah (18) dari SMAN 1 Bukittinggi dan Deka Fakira Berna dari SMAN 1 Padang.
Keduanya juga diterima ITB berkat prestasi akademik yang membanggakan, meskipun berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.
Prof. Tata, merasa terharu karena di tengah keterbatasan anak-anak dapat berprestasi, saat bertemu langsung dengan ketiga calon mahasiswa tersebut.