Ia memberikan semangat dan motivasi agar mereka tidak mudah menyerah dalam menjalani pendidikan tinggi di ITB.
“Di kampus nanti, kalian akan bertemu banyak mahasiswa hebat. Harus tetap berusaha yang terbaik dan jangan putus asa,” kata Prof. Tata, dikutip dari laman resmi ITB.
Baca juga: Sarwendah Singgung Jodoh saat Bahas Kedekatan dengan Giorgio Antonio, Ditanggapi Onyo: Malas Ah
Tak hanya Nauli, ada pula Devit yang diarak satu kampung karena prestasinya hingga warga ikut patungan.
Devit merupakan siswa SMAN 1 Bukittinggi, anak seorang kuli angkut.
Lolosnya Devit masuk ITB membuat satu kampung bangga dan rela patungan uang untuknya.
Adalah dosen ITB sekaligus influencer pendidikan, Imam Santoso yang mengunggah kisah Devit melalui postingan di akun Instagramnya @santosoim, Senin (9/6/2025).
Devit diterima di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB).
Ia adalah satu-satunya anak dari Kecamatan Malala yang lolos Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Dalam video yang diunggah Imam Santoso menunjukkan kedatangan Rektor ITB ke tempat tinggal Devit.
Devit terlihat terkejut saat mengetahui dijemput oleh sang Rektor.
"Diarak Rektor di lereng Gunung Singgalang, Sumatera Barat. Devit dari SMAN 1 Bukittinggi keterima STEI, tremor, tau ada Pak Rektor," tulis Imam Santoso, melansir dari TribunJabar, Selasa (10/6/2025).
Orang tua Devit, Julimar dan Doni Afrijal, langsung menyambut kedatangan sosok penting dari ITB tersebut.
Bahkan, istri Rektor ITB langsung memeluk ibunda Devit.
Keduanya menangis di hadapan Rektor ITB tersebut.
"Ayah Ibu Devit nangis sesenggukan termasuk Prof Tata," lanjut Imam.
Baca juga: Dulu Dicibir Miskin, Agus Anak Tukang Bakso Alumni ITB Kini Sukses Punya Top Brand, Omzet Miliaran