"Untuk hari ini belum ada serangan lanjutan, tapi untuk semalam ada sekitar 10 ledakan yang terjadi pukul 23.00 hingga 04.00 pagi waktu Teheran, Iran," kata dia.
"Pelajar Indonesia di Iran diimbau KBRI untuk berada di asrama selama belum ada informasi resmi dari kedutaan besar di Iran. Nanti ketika sudah ada informasi resmi dan mengikuti ibuku, baru kita menuju kedutaan besar Indonesia di Iran," sambungnya.
Baca juga: 8 Negara Bereaksi Usai Serangan Israel ke Iran, Sekjen PBB Prihatin, Indonesia Mengecam Keras
Berita di Iran terkait eskalasi
Lebih lanjut, Ahmad juga menceritakan mengenai kondisi pemberitaan media di Iran.
Dia menjelaskan, ada ratusan korban sipil yang meninggal dunia di Iran akibat serangan Israel, serta ribuan korban yang terluka.
“Kalau saya membaca dari media sosial sendiri sangat menggebu-gebu untuk membalas serangan Israel, karena korban meningkat kemudian dari 65 jam sejak agresi dimulai tercatat ada 224 warga sipil Iran yang terbunuh dan 1.277 terluka, termasuk di dalamnya ada komandan garda revolusi Iran dan ilmuwan-ilmuwan nuklir di Iran,” ucap Ahmad.
Menurutnya, akses informasi di Iran sangat minim.
Sementara, polisi terus berjaga di berbagai wilayah Iran, termasuk di sekitar asrama.
“Belum ada informasi resmi untuk meninggalkan Iran,” ucap Ahmad.
Baca juga: Alasan Israel Serang Iran dan Sasar Fasilitas Nuklir, Merasa Terancam? IDF: Situasi Mencapai titik