Ia menekankan pentingnya dedikasi dan integritas dalam menjalankan tugas.
"Saudara dituntut bekerja dengan sungguh-sungguh. Bekerjalah dengan hati, berikan pelayanan yang ramah, cepat, dan tulus kepada masyarakat. Tunjukkan bahwa saudara layak mengemban tugas ini," kata Bupati Lilis dalam keterangan resminya pada Rabu (18/6/2025).
Bupati juga mengingatkan bahwa pengabdian di pemerintahan bukan sekadar menggugurkan kewajiban, melainkan sebuah komitmen untuk menjadi abdi negara yang teladan, dapat dipercaya, dan mampu memberikan solusi bagi kebutuhan masyarakat.
"Kinerja saudara akan dinilai secara berkala, yang menjadi dasar bagi perpanjangan perjanjian kerja dan pengembangan karier. Apabila kinerja tidak tercapai sesuai perjanjian, dapat menjadi alasan pemutusan hubungan kerja. Ini adalah bentuk tanggung jawab yang harus saudara jaga dan jalankan dengan sepenuh hati," tambahnya.
Bupati Lilis berharap para PPPK dapat menjadi agen perubahan yang membawa Kabupaten Kebumen menjadi lebih berdaya, dengan memberikan pelayanan terbaik yang berlandaskan hati dan integritas.
Berdasarkan data BKPSDM Kebumen, seleksi PPPK tahap pertama ini melibatkan persaingan ketat. Tercatat sebanyak 1.924 pendaftar bersaing untuk 815 formasi yang tersedia, dengan rincian:
Guru: 362 formasi
Tenaga Kesehatan: 28 formasi
Tenaga Teknis: 425 formasi
Dari total pendaftar tersebut, 705 pelamar dinyatakan diterima, meliputi:
Guru: 266 orang
Tenaga Kesehatan: 26 orang
Tenaga Teknis: 413 orang
Sudah kerja banting tulang tetapi mendapatkan upah yang tak sesuai juga dialami oleh Gito.
Gito, pria disabilitas tak digaji mandor usai bekerja sebagai kuli bangunan selama sebulan.
Iapun pulang ke kampung halamannya jalan kaki puluhan kilo.
Hal ini menimpa pria bernama Gito.
Gito kuli disabilitas diketahui jalan kaki dari Pasuruan ke Nganjuk.
Sebelumnya ditipu mandor dan tak dibayar.
Kisah pilu kuli bernama Gito itu terungkap setelah tak sengaja ditemui seorang TikToker dengan akun @lakihoki, dikutip dari Tribun Jambi pada Rabu (4/6/2025).
Baca juga: Gito Kuli Difabel Jalan Kaki Pasuruan-Nganjuk karena Gaji Tak Dibayar Mandor, Kerja Sebulan Percuma