Namun setelah dicari, ular itu tidak ditemukan lagi.
"Anaknya sudah sepekan di rawat di ICU RSI Pekajangan," imbuhnya.
Baca juga: Viral Kucing Liar di TPS Surabaya Diambil Buat Pakan Ular, Lurah Klarifikasi: Gak Ada, Dijaga Terus
Kronologi
Orangtua Rafa sempat membawanya ke mantri desa bernama untuk mendapat pertolongan pertama.
“Di tempat Pak Warno atau mantri desa, luka digigitnya sempat dipencet dan keluar darah. Tapi Pak Warno tidak berani menyuntik, jadi disarankan langsung ke RSUD Kajen," ujar Datur saat ditemui Tribun Jateng, Selasa (24/6/2025).
Saat tiba di RSUD, Rafa mulai mengeluhkan pusing, pandangan kabur, dan matanya terasa berat.
Namun menurut Datur, dokter yang menangani hanya menganggap gejala tersebut sebagai efek bangun tidur, tanpa merespons lebih serius.
"Dokternya bilang, 'anak baru bangun tidur, ya pusing'. Padahal cucu saya bilang matanya berat dan tidak bisa melihat. Saya suruh lihat ke arah saya, tapi katanya gelap," tutur Datur.
Rafa kemudian hanya disuntik tiga kali, diambil sampel darah, dan diberi obat, lalu diperbolehkan pulang.
Keluarga sempat menolak dan meminta rawat inap karena korban terlihat lemas, napas berat, serta kesulitan membuka mata.
Namun permintaan itu tidak dikabulkan, dan pasien dipulangkan sekitar pukul 07.30 WIB.
Sayangnya saat di perjalanan pulang, kondisi Rafa memburuk.
Ia mengalami kejang-kejang hingga akhirnya langsung dibawa ke RSI Pekajangan.
"Waktu itu memang masih sadar, tapi di perjalanan pulang cucu saya kejang-kejang. Langsung saya bawa ke RSI Pekajangan, karena disarankan tukang parkir kalau ke puskesmas dulu mungkin akan lebih lama," ucapnya lirih.
Sesampainya di sana, ia sudah dalam kondisi tidak sadar dan hingga kini belum menunjukkan perkembangan.