Untuk satu sesi melalui WhatsApp, mereka mematok tarif antara Rp 300 ribu hingga Rp 500 ribu.
“Setiap sesi live, pendapatan mereka bervariasi. Ada yang mendapat lebih dari Rp 1 juta dalam semalam,” jelas Yusdiana.
Gift dari penonton juga tak kalah besar, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 100 ribu per orang.
Dalam satu sesi, jumlah penonton bisa mencapai ratusan.
Sementara itu, kisah viral menyawer lainnya juga pernah terjadi di Maluku.
Sebuah video viral menunjukkan seorang pria yang mirip dengan Wali Kota Tual, Ahmad Yani Renuat sedang menyawer biduan.
Pria tersebut tampak menyawer biduan di sebuah kelab malam.
Semula, video itu diakui oleh Ahmad Yani Renuat adalah video lawas dirinya.
Namun kini, ia membantah pria yang ada di dalam video itu adalah dirinya.
Baca juga: Pantas Nathalie Holscher Ogah Minta Maaf Soal Sawer DJ, Bupati Terlanjur Malu: Semuanya Jadi Rusak
Sementara itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa menilai tidak ada adegan yang tidak senonoh dalam video itu.
Dia juga meminta agar video yang beredar itu harus diverifikasi dengan baik, termasuk sosok pria yang menyawer biduan dalam video tersebut.
"Jadi begini soal (video) itu kita harus verifikasi baik-baik, kita harus pastikan apakah itu benar atau tidak, itu yang pertama," kata Hendrik kepada Kompas.com via telepon, Senin (5/5/2025).
Hendrik mengaku telah melihat video tersebut.
Menurutnya, tidak ada adegan yang tidak senonoh dalam video itu.
Menurutnya, verifikasi terhadap video tersebut perlu dilakukan untuk memastikan keaslian video tersebut.