Hal itu seperti disampaikan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum sekaligus salah satu panitia SPMB 2025 SMPN 8 Semarang, Budi Hartanto.
Ia menyoroti aspek kedisiplinan dalam SPMB 2025 Kota Semarang.
Ditemui di sekolah tersebut, Budi mengatakan, aspek kedisiplinan merupakan pendidikan karakter yang harus ditanamkan sejak dini.
Makanya, ia mendorong para orang tua juga turut memberikan contoh sekaligus edukasi kedisiplinan sejak dini.
"Untuk masyarakat itu, mungkin dari segi kedisiplinan anak-anak yang nuwun sewu, datang ke sekolah pada proses daftar online ini," kata Budi, Selasa (24/6/2025) lalu.
"Tanpa melihat bahwa ada satu pendidikan karakter yang harus ditanamkan yaitu kedisiplinan," imbuhnya.
"Mereka asal ke sini itu biasanya pakai sandal jepit. Sandal jepit itu kan identik dengan ke kamar mandi atau dalam arti datang ala kadarnya," jelas Budi.
Baca juga: Polisi Tipu Pedagang Helm Ternyata Sudah Sering Menipu sampai Rugikan Rp3,23 M, Korban Puluhan
Hal itu ditemukan panitia SPMB SMPN 8 Semarang pada pembukaan hari pertama posko layanan di Sekolah pada Senin (23/6/2025) kemarin.
Meski berlangsung secara daring, pihak sekolah termasuk SMPN 8 Semarang tetap membuka posko layanan bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan dalam proses daftar online ini.
Bahkan, pihaknya menemukan ada pula masyarakat yang datang dalam kondisi baru bangun tidur.
Setelah menemui sejumlah kejadian tersebut, pihak sekolah kemudian memasang spanduk MMT di gerbang utama sekolah.
Spanduk ini terkait imbauan agar CMB yang hadir datang dengan menggunakan seragam SD sekolah asal, serta wajib bersepatu.
Orang tua juga diimbau untuk datang dengan pakaian sopan.
"Minimal datang pakai sepatu. Di hari pertama kami temukan seperti bangun tidur datang ke sini."
"Kemudian hari pertama terakhir itu akhirnya kami bikin pengumuman di pagar. Karena memang ditemukan baru bangun langsung ke sini," kata Budi.