Berita Viral

Ortu Siswa Mengeluh Diminta Uang Seragam Rp2,1 Juta, Jika Tidak Dibayar Anaknya Tak Lolos SPMB

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PUNGLI KEDOK SERAGAM - Ilustrasi berita orang tua siswa di Sampang, Kabuptan Cilacap, mengadukan dugaan pungli masuk SMP negeri sebesar Rp2,1 juta untuk seragam

"Kelihatannya sepele, tapi itu pengaruhnya kepada pendidikan karakter anak," tambahnya.

Orang tua siswa mengantre untuk mengadukan berbagai kendala yang dialami saat proses SPMB di posko pelayanan SPMPB Disdik Kota Semarang, Selasa (24/6/2025). (Tribun Jateng/Idayatul Rohmah)

Di sisi lain, Ketua SPMB SMPN 8 Semarang, Ulfatul Khasanah mengatakan, proses pendaftaran online berjalan lancar.

Sejumlah kendala yang ditemui CMB berkaitan dengan perpindahan jalur pendaftaran, yakni dari jalur domisili pindah ke jalur prestasi.

Hal tersebut karena persaingan pada peringkat CMB di jalur domisili cukup ketat.

Situasi ini kemudian membuat sejumlah CMB dan orang tua datang langsung ke sekolah meminta bantuan pindah jalur pendaftaran.

"Yang dari jalur domisili masuk ke jalur prestasi banyak. Jadi di jalur domisili tidak masuk kemudian ambil jalur prestasi," kata Ulfa.

Baca juga: Anggota Koperasi BLN Teriak Gedor Rumah Pimpinan, Setoran Rp400 Juta Tak Jelas Nasibnya: Tidak Beres

Temuan lain pada layanan pendaftaran online di SMPN 8 Semarang yakni adanya data nama orang tua CMB yang berbeda antara database di sistem SPMB dan database di Dukcapil.

"Ada kasus salah nama, kemudian kasus salah nama bapak yaitu terekam di Dukcapil itu berbeda dengan di formulir pendaftaran."

"Ternyata nama bapaknya lain. Akhirnya kami harus mengedit manual," katanya.

Tak sampai di situ, sejumlah orang tua juga datang langsung ke sekolah meminta panitia mendaftarkan sang anak.

"Ada yang minta bantuan didaftarkan. Memang belum mendaftar sama sekali. Kemudian minta verifikasi, minta perubahan data bisa kami layani di sini," kata Ulfa.

"Keyakinannya memang yakin nanti di daftarkan oleh sekolah. Mantepnya kalau datang langsung."

"Di sisi lain, mungkin dari sudut kemampuan IT-nya mungkin kurang. Jadi ke sini minta didaftarkan langsung," ucapnya.

Pada tahun ajaran 2024/2025 ini, SMPN 8 Semarang menyediakan 256 kuota.

Namun, saat ini yang tersedia tinggal 255 kursi sebab ada satu pendaftar yang sudah dipastikan diterima lewat jalur afirmasi inklusi (anak difabel).

"Dia sudah mendaftar satu atau dua bulan lalu. Sudah terkonfirmasi di dinas, lalu mengabarkan ke kita. Jadi otomatis anak satu itu sudah masuk, tidak mungkin kami tolak," katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya diĀ Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini