"Iya benar, korban anggota TNI AL aktif dengan pangkat perwira. Korban alami luka parah di wajah, kepala, dan matanya bengkak," tambahnya.
Usai kejadian, aparat gabungan dari Polisi Militer TNI Angkatan Laut dan kepolisian langsung mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Dari informasi yang diterima pihak terminal, sejumlah pelaku telah berhasil diamankan.
"Dari informasi yang saya dapat, tiga pelaku sudah diamankan dan selanjutnya akan diserahkan ke polisi," kata Mega.
Baca juga: Istri Sakit-sakitan, Poniman Nekat Curi HP Jemaah Masjid untuk Beli Beras, Kini Korban Memaafkan
Salah satu saksi mata berinisial LE mengatakan, pengeroyokan terjadi di dekat jalur keberangkatan bus, sekitar pukul 18.40 WIB.
"Kejadiannya di dekat jalur keberangkatan bus," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, Jumat (27/6/2025).
LE yang saat itu berada di area tengah terminal, mendengar teriakan dan keributan, lalu segera menghampiri sumber suara.
"Ternyata, ada seorang pria berpakaian jaket warna biru dengan kondisi luka parah di kepala dan berlumuran darah."
"Saat itu, korban masih sadar lalu saya bawa masuk ke ruang tunggu terminal. Ketika saya masih telepon ambulans, korban tidak sadarkan diri," bebernya.
Tak lama kemudian, ambulans dan tim medis tiba di lokasi dan mengevakuasi korban ke rumah sakit.
Namun, LE mengaku tidak mengetahui penyebab pasti atau kronologi awal penganiayaan tersebut.
"Kronologinya saya kurang tahu, tetapi korban sudah dievakuasi dan dibawa ke rumah sakit," pungkasnya.
Pantauan TribunJatim.com pada Jumat (27/6/2025) siang, terlihat mobil patroli Polisi Militer (Pomal) TNI AL parkir di area Terminal Arjosari.
Beberapa anggota Pomal juga tampak berkeliling di lokasi untuk mengumpulkan keterangan lebih lanjut.
Sosok perwira TNI AL yang dikeroyok oleh sejumlah preman berkedok juru panggil (jupang) penumpang Terminal Arjosari, dikenal baik dan bersahaja.