Hasil Uji Lab Keracunan Massal di Wonorejo Tulungagung, Warga Sempat Mual Usai Santap Soto Posyandu

Penulis: David Yohanes
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HASIL UJI LABORATORIUM - Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana Wardani (Tengah), Kepala Instalasi Mikrobiologi Klinik RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Rendra Bramasti (kiri), dan Kepala Puskesmas Sumbergempol, Tri Endah Wahyuni (kanan) saat memaparkan hasil uji laboratorium sampel keracunan massal di Desa Wonorejo, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Selasa (1/7/2025).

Bakteri bisa berasal dari lingkungan, maupun dari penjamah makanan atau orang yang memasak.

Untuk memastikan, orang yang memasak menu ini juga sudah diperiksa dengan mengambil sampel swab rectus, dan hasilnya negatif.

”Dugaan awal memang dari orang yang masak, tapi ternyata bukan. Hasil uji laboratorium, bakteri pada pemasak beda dengan yang ada di makanan,” ungkap dr Rendra.

Dengan demikian, dugaan terkuat cemaran bakteri ini berasal dari lingkungan.

Dokter Rendra memaparkan, bisa saja bakteri ini dari bahan makanan yang sudah terkontaminasi, lalu cara memasaknya kurang maksimal.

Proses pembersihannya kurang, kemudian proses memasaknya juga kurang masak sehingga kuman tidak mati.

Untuk mencari sumber pencemaran, Dinas Kesehatan juga menguji sampel air dari sumber yang dipakai memasak.

”Jika sejak awal sudah ada kontaminasi bakteri, makanan akan mudah basi. Tapi jika tidak ada bakteri, maka basinya bisa lebih lama,” ujarnya.

Sebelumnya Dinkes bersama RSUD dr Iskak sudah berkoordinasi terkait protokol tetap kasus keracunan makanan.

Salah satunya untuk mendapatkan sampel makanan yang bagus, yang benar sehingga memberi kesimpulan yang tepat

Berita Terkini